HeadlineJelajah

Meskipun Hanya Memperoleh 1 Siswa , Guru SDN 1 Ngrongung Ini Berjanji Lebih Semangat Mengajar

Selain SDN Jalen Balong yang hanya memperoleh 1 siswa saat penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2022/2023,  ada SDN 1 Ngrogung Ngebel juga hanya mendapatkan satu murid .  Siswa tersebut  bernama Ataya Maseta Widyaningtyas dari Dukuh Ngrogung, Desa Ngrogung, Kecamatan Ngebel .

Nur Setyowati, guru SDN 1 Ngrogung mengatakan sebenarnya sesuai dengan jumlah penduduk di sekitar sekolah itu bisa mendapatkan empat murid .  Namun, orang tua dari tiga calon murid lainnya memilih sekolah di SDN Sahang, tetangga desa .  Padahal jaraknya sama antara ke Sahang dan ke Ngrogung .  Lanjut Nur Setyowati saat pembukaan pendaftaran, pihaknya sudah mendatangi rumah semua calon murid yang rumahnya di Dukung Ngrogung . Bahkan, Nur juga berupaya membujuk orang tua agar menyekolahkan ke SDN 1 Ngrogung .

Namun, hasilnya para orang tua beralasan bahwa jumlah murid di sana sedikit dan memilih sekolah yang ramai muridnya di kelas .  Karena mereka beranggapan anaknya bakal semangat belajar jika banyak temannya .  Tahun lalu kata Nur, di SDN 1 Ngrogung, baru kali ini hanya mendapatkan satu murid .  Sebelumnya, paling sedikit dapat tiga murid dan itu sudah sesuai dengan syarat pagu yang ditetapkan . Rata-rata sekolah itu menerima enam sampai tujuh anak .

Padahal, Nur menyebut di Dukuh Ngrogung itu ada lima RT dan dua RW. Di Desa Ngrogung juga ada tiga SDN. Namun, kesadaran orang tua untuk menyekolahkan di SD induk masih rendah .  Selain itu, SDN 1 Ngrogung juga tidak pernah absen mendapatkan juara di berbagai perlombaan .  Padahal, muridnya sedikit dan secara otomatis menggali potensi anaknya juga tidak mudah .

Nur menyebut  pernah juara satu MHQ, juara dua tembang mocopat, dan juara satu pantomim di tingkat Kecamatan .  Selain itu, lomba lari sprint sampai dikirim ke kabupaten dan lomba catur sampai tingkat provinsi .

Beruntung, orang tua Ataya tidak ingin memindahkan anaknya ke sekolah lainnya meskipun tidak ada teman kelas. Nur mengatakan orang tua itu sadar penduduk Desa Ngrogung dan tetap menyekolahkan di Desa miliknya sendiri . Maka, dengan semangat orang tua dan anak yang percaya diri itu .  Nur berjanji bakal serius mendidik Ataya .  Sambil menyeka air mata,  Nur juga tetap berupaya mempertahankan Ataya dan memperlakukan secara istimewa .

Sementara itu Ataya Masifa Widianingtyas siswa kelas 1 , mengatakan tidak apa apa tidak ada teman . Karena kakaknya yang kelas 6 , 1 sekolah dengan dirinya sehingga bisa bermain .  Ataya saat ini sudah bisa membaca dan berhitung .