Untuk menekan angka stunting, membuat kantor Kementerian Agama – Kemenag Ponorogo ikut ambil bagian dalam pencegahannya. Salah satunya melalui implementasi aplikasi Elektronik Siap Nikah dan Hamil – ELSIMIL untuk calon pengantin. Kepala Seksi Bimas Islam Kantor Kementrian Agama Hayat Prihono, berdasarkan data di BKKBN, angka prevalensi stunting mencapai 20 %. Sebenarnya angka tersebut lebih rendah dibandingkan jawa timur yang mencapai 24%, tapi tetap harus diwaspadai sehingga pihaknya ikut membantu program pemerintah.
Sejak bulan lalu, setiap calon pengantin yang datang ke KUA selalu ditanya dulu apakah sudah mengisi data dalam aplikasi Elsimil yang bisa di unduh di play store. Jika belum, maka akan dikembalikan ke Kelurahan atau Petugas pendamping untuk mengikuti alur tersebut.
Pasalnya di dalam aplikasi itu, akan ditanyakan terkait kesehatan calon pengantin yang nantinya menentukan kesehatan janin. Jika kategorinya masih merah, maka tetap bisa menikah namun untuk program kehamilan biasanya akan ditunda dulu dan menjadi ranah pendampingan dari Dinas Kesehatan maupun Dinas KB.
