Terganjal Dana Pembangunan Jembatan Dung Mojo Ngrayun Terhenti

Ratusan warga dari dua desa yaitu Sendang dan Gedangan, Kecamatan Ngrayun sepakat membangun sebuah jembatan secara swadaya. Jembatan yang diberi nama Dung Mojo ini telah dicanangkan warga sejak tahun 2021. Pembiayaannya didapat dari donasi para donatur, baik dari warga kedua desa maupun dari luar kota.


Donasi pun telah terkumpul Rp120 juta, uang itu telah digunakan untuk membuat landasan cor jembatan sebanyak 7 tiang. Kini pembangunan jembatan terhenti karena kehabisan dana, terhentinya pembangunan tersebut karena kebutuhan anggaran diprediksi Rp200 juta. Jika tidak ada jembatan, warga harus memutar selama 3 jam untuk menuju kedua desa.

Saat ini, kondisi jembatan hanya ditumpangi bambu untuk akses warga ke sawah maupun ke pasar. Warga yang melintas dengan berjalan kaki pun harus ekstra hati-hati, jika salah penggunanya bisa terjun ke sungai.

Seperti yang dialami Katijem warga setempat yang melintas, dirinya sengaja melintasi jembatan tersebut demi mempersingkat waktu perjalanan. Jika tidak melewati jembatan, maka membutuhkan waktu 3 jam.

Ia menambahkan sebelum adanya jembatan swadaya dirinya dengan warga yang lain nekat menyeberangi sungai. Bahkan aksi tersebut tetap dilakukan meski hujan atau arus sungai sedang deras, ia terpaksa berenang kalau banjir datang dengan membawa dagangan kelapa.

Sementara itu Nurwanto ketua panitia pembangunan warga secara sukarela bergotong-royong membangun landasan cor jembatan tanpa dibayar. Rencananya, jembatan ini bakal dibangun dengan panjang 40 meter, lebar 1,5 meter, dan tinggi 4 meter. Jembatan Dung Mojo sangat urgent karena satu-satunya penghubung antara Desa Sendang dan Gedangan. Tapi sekarang belum layak dilintasi karena belum jadi.

Paijo Kepala Desa Gedangan Ngrayun mengatakan, warga telah sepakat membangun jembatan ini untuk akses yang cepat menuju kedua desa. Paijo memahami bahaya yang mengintai warga saat nekat melintasi jembatan yang belum jadi ini, pasalnya jembatan itu hanya ditumpangi bambu. Harapannya ada perhatian khusus dari Pemkab maupun Pemprov untuk membantu beban masyarakat seperti ini. (yd)