Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Sempat Sepi karena Isu Unjuk Rasa, Pengunjung Pasar Legi Ponorogo Mulai Ramai Lagi
  • PD Sari Gunung Sampung Akan Dihidupkan Lagi, Pemkab Buka Rekrutmen Direktur dan Dewas
  • Dinilai sudah Aman dan Kondusif, KBM Tatap Muka di Sekolah Digelar Kembali
  • Tak Terbukti Akan Berbuat Onar, 4 Pemuda Berjaket Ojol Akhirnya Dilepas Polisi
  • Polres Apresiasi Ojol yang Ikut Jaga Kondusifitas Ponorogo, Ajak Sarapan Bareng dan Bagi Sembako
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2021
  • November
  • 8
  • Puluhan Tahun , Tanaman Cengkeh Belum Bebas Dari Ancaman BPKC
  • Headline
  • Jelajah

Puluhan Tahun , Tanaman Cengkeh Belum Bebas Dari Ancaman BPKC

Gema Surya FM Senin 8 November 2021 | 13:31 WIB
cengkeh

Tanaman cengkeh di Ponorogo belum bebas dari ancaman Bakteri pembunuh kayu cengkeh BPKC, ini setelah organisme pengganggu tanaman (OPT) tersebut tidak bisa dilenyapkan dengan obat apapun. Tunggul Swastika Kasi produksi dan perkebunan Dinas pertanian ketahanan pangan dan perikanan (dipertahankan) menjelaskan jika BPKC menyerang cengkeh sejak tahun 1997 yang berarti sudah hampir 25 tahun, tanaman cengkeh yang terserang tidak bisa tumbuh optimal bahkan produksinya dari tahun ke tahun terus menurun. 

Tunggul mengatakan pihaknya sudah melakukan beberapa kali penelitian hingga Uji lab di berbagai Daerah, namun bakteri pembunuh kayu cengkeh itu belum ada obatnya. Yang luar biasa petani tidak patah arah dengan terus bertanam cengkeh, meski pada usia 4 hingga 5 tahun biasanya tanaman tersebut mati karena terkena serangan. Lebih lanjut dikatakan saat ini  wilayah yang paling banyak ditanami cengkeh di daerah munggu bungkal, sisanya menyebar atau sporadis di Daerah pegunungan seperti Ngebel, Pulung Sooko dan Ngrayun. 

Di beberapa Daerah juga mulai ada petani baru yang mencoba peruntungan dengan bertanam cengkeh seperti di Sahang Ngebel, mereka mencoba merubah paradigma bertanam cengkeh, yang sebelumnya dibiarkan tumbuh begitu saja kini mulai dirawat dengan pemupukan, selain itu pihaknya juga memberi stimulan dengan bantuan pupuk organik.

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Pria lansia di temukan tewas di kamar kos bersimbah darah di kepalanya
Next: Kakak Beradik Mulung Sampah Yang Viral Dimedsos, Bukan Warga Asli Brotonegaran

Related Stories

Dinilai sudah Aman dan Kondusif, KBM Tatap Muka di Sekolah Digelar Kembali
  • Headline
  • Jelajah

Dinilai sudah Aman dan Kondusif, KBM Tatap Muka di Sekolah Digelar Kembali

Gema Surya FM Rabu 3 September 2025 | 12:49 WIB
Pasar-Legi-800x445
  • Jelajah

Sempat Sepi karena Isu Unjuk Rasa, Pengunjung Pasar Legi Ponorogo Mulai Ramai Lagi

Gema Surya FM Rabu 3 September 2025 | 13:40 WIB
SEKDA AGUS PRAM
  • Jelajah

PD Sari Gunung Sampung Akan Dihidupkan Lagi, Pemkab Buka Rekrutmen Direktur dan Dewas

Gema Surya FM Rabu 3 September 2025 | 12:52 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.