Kalangan Milenial Tak Malu Tertarik Membuat Batik
Kalangan milenial sekarang tertarik untuk bisa membuat kain batik tulis dengan pewarna sintetis. Setidaknya ada 30 kalangan muda yang ikut pelatihan tersebut. Fitria Jamil, instruktur perajin batik di Wisma Koperasi Ponorogo mengatakan, saat ini banyak pembatik-pembatik baru di Bumi Reog, khususnya para pembatik tulis dengan pewarna sintetis, mereka diajari mulai dari nol hingga bisa. Pelatihan tersebut membutuhkan waktu selama 40 hari.
Bahkan mereka diajari juga menjahit untuk hasilnya kain batiknya. Masih kata Fitri, selain memberikan pelatihan dirinya pun siap menampung hasil karya untuk dijual. Namun pihaknya berharap dinas perdagangan koperasi dan IMKM juga turut membantu penjualannya. Pihaknya berharap dengan pelatihan tersebut bisa menumbuhkan kalangan wirausaha baru di kalangan pembatik.
Fitri menambahkan, batik tulis memang digemari banyak orang lantaran nilai seni dan estetika yang lebih tinggi dibandingkan dengan batik cap atau printing. Namun biasanya harga batik tulis ini lebih mahal dibandingkan printing. Tapi untuk batik tulis pewarnaan sintetis ini harganya cukup beragam, mulai dari Rp175 ribu hingga Rp250 ribu per lembarnya tergantung motif dan teknik pewarnaannya. (yd/ab)