Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Ungkapkan Rasa Syukur, Ratusan PPPK yang Terima Pengangkatan Wajib Bawa Satu Bibit Pohon ke Pendopo Kabupaten
  • Pemkab Ponorogo Sudah Dapat Lahan Pengganti Sekolah Rakyat, Pilih Lahan 5,7 Hektar di Kelurahan Kadipaten, Babadan
  • Kisah Pengemudi Ojol Asal Bancangan Sambit, Ponorogo, Antar Anak Raih Beasiswa Dokter Muhammadiyah di UMY
  • Karena Bakar Sampah, Dapur dan Kandang Ayam di Desa Wringinanom Sambit Ludes Terbakar
  • Hanya Diam, Pemeriksaan terhadap Terduga Pelaku Pembunuhan di Pomahan Pulung, Polisi Tunggu Hasil Pemeriksaan Kejiwaan RSUD
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2021
  • Agustus
  • 30
  • Sudah Tepat, Langkah Petani Brambang di Sampung Kendalikan Ulat Grayak dengan Perangkap Lampu
  • Jelajah

Sudah Tepat, Langkah Petani Brambang di Sampung Kendalikan Ulat Grayak dengan Perangkap Lampu

Gema Surya FM Senin 30 Agustus 2021 | 07:09 WIB
Perangkap Lampu
Perangkap lampu yang efektif untuk mengendalikan hama ulat grayak di Sampung. (Foto/Istimewa)

Langkah petani yang mengendalikan serangan ulat grayak pada tanaman bawang merah dengan perangkap lampu di wilayah Sampung dinilai tepat oleh Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (DISPERTAHANKAN) Pemkab Ponorogo.

Suwarni, Koordinator POPT menjelaskan teknologi lampu perangkap bisa menjadi langkah alternatif yang ampuh mengurangi populasi ulat grayak pada brambang. Caranya, lampu perangkap dinyalakan pada malam hari, kemudian ulat-ulat grayak akan mendekat dan jatuh ke dalam wadah yang berisi air dan berada di bawah lampu.

Lebih lanjut dikatakan, pihaknya sudah datang ke lokasi, dimana ada 0,3 hektar lahan brambang yang diserang. Petani tampaknya bekerja sama dengan mahasiswa asal Malang, untuk menciptakan perangkap lampu tersebut, karena tidak lagi bertenaga listrik tapi tenaga surya.

Hanya saja pengendalian tersebut bukan satu satunya tapi harus dilengkapi dengan teknik lainnya. Petani harus melakukan pengamatan terhadap perkembang biakan hama itu dan rajin mengambili ulat secara manual. Jika serangan bertambah buruk, maka tetap harus menggunakan obat obatan. Di Ponorogo sendiri, bukan hanya tanaman brambang di Sampung yang diserang namun juga di sejumlah kawasan seperti Mlarak. (rl/ab) 

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Perpanjangan PPKM Berdampak Pada Anjloknya Harga Telur Ayam
Next: Cerita Duka Anak-anak yang Ditinggal Ortu Meninggal Karena Covid-19

Related Stories

Menarik, penyerahan SK PPPK yang berlangsung di Pendopo Kabupaten wajib menyerahkan satu bibit pohon. (Gema Surya/Yudi)
  • Headline
  • Jelajah

Ungkapkan Rasa Syukur, Ratusan PPPK yang Terima Pengangkatan Wajib Bawa Satu Bibit Pohon ke Pendopo Kabupaten

Gema Surya FM Kamis 25 September 2025 | 13:25 WIB
Sudah dapat pengganti lahan untuk Sekolah Rakjyat, Pemkab Ponorogo optrimis pembanghunan akan segera dilakukan. (Foto/Dok. Gema Surya)
  • Jelajah

Pemkab Ponorogo Sudah Dapat Lahan Pengganti Sekolah Rakyat, Pilih Lahan 5,7 Hektar di Kelurahan Kadipaten, Babadan

Gema Surya FM Kamis 25 September 2025 | 13:17 WIB
Arief ber-selfie ria dengan putri keduanya Afani Naura yang berhasil masuk kedokteran UMY.
  • Jelajah

Kisah Pengemudi Ojol Asal Bancangan Sambit, Ponorogo, Antar Anak Raih Beasiswa Dokter Muhammadiyah di UMY

Gema Surya FM Kamis 25 September 2025 | 13:08 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.