Dampak dari diterapkannya kembali PPKM skala mirkro juga berimbas kepada sarana transportasi umum utamanya di Teriminal Tipe A Seloaji Ponorogo. Eko Hadi Praseyo, Kepala Satuan Pelaksana Terminal Tipe A Seloaji bilang, bukan hanya dampak dari PPKM saja yang membuat terminal yang terletak di Kecamatan Babadan itu sepi penumpang, melainkan juga Ponorogo masuk ke zona merah.
Untuk keamanan sendiri, Eko menambhakan jika menerjunkan tim yang dilengkapi dengan megaphone keliling untuk selalu mengingatkan penumpang agar mematuhi protokol kesehatan. Sepinya tersebut bisa dinilai dari perbandingan PPKM. PPKM ke 9 setiap hari masih bisa menaikkan 2.000, tetapi pada PPKM ke 10 ini penumpang tak sampai 1.000.
Jumlah ini juga yang mempengaruhi perusahaan otobus untuk mengutangi jumlah armadanya karena menyesuaikan situasi di terminal. Eko mengatakan masih melayani tes GeNose secara gratis dengan jumlah maksimal 10 kantung setiap hari. Tes cepat dengan metode mengumpulkan nafas ini cukup diminati bagi para penumpang yang bepergian keluar Jawa, tetapi tidak diminati oleh penumpang dengan tujuan kota lain di pulau Jawa. (ab)
