Masih Rawan Longsor Susulan, Dinas PUPR Belum Bisa Perbaiki Saluran Irigasi Secara Permanen di Desa Krisik Pudak
Dinas PUPR mengaku belum bisa memperbaiki saluran irigasi sepanjang 65 meter secara permanen di Desa Krisik Pudak pasca tertimbun tanah longsor Selasa lalu. Pasalnya selain anggaran terbatas, tanah masih labil dan rawan terjadi longsor susulan. Sebagai gantinya kata Siswanto, Kabid Sumber Daya Air, pihaknya akan memasang pipa peralon untuk mengairi 11 hektar lahan pertanian. Dijelaskan penyebab tanah longsor hingga saat ini masih dalam tahap penelitian. Hanya saja berdasarkan cek di lokasi, dimungkinkan perbukitan di wilayah longsoran tanahnya jenuh. Karena di atasnya juga digunakan sebagai saluran air. Sehingga ketika tidak ada hujanpun, tanah menjadi gembur dan rawan longsor.
Informasi sebelumnya, tanah longsor yang terjadi di Desa Krisik Pudak, Selasa 7 September lalu, tak hanya menimbun saluran irgasi sepanjang 65 meter, namun juga menimbun setengah hektar tanaman bawang pre siap panen. Akibatnya petani di Krisik dan Pudak Kulon, rugi ratusan juta rupiah. Disamping belasan hektar lahan pertanian, terancam tak bisa teraliri.