Jelajah

Anggaran Perawatan Direfocusing, DLH Hanya Kerahkan 2 Armada Penyemprotan Tanaman di Areal Kota

Kesan kering kerontang, layu hingga nyaris mati yang terlihat pada pohon ayoman di jalan-jalan wilayah Kota Ponorogo mendapat tanggapan dari Seni, Plt. Bidang Pertamanan dan Persampahan , Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Ponorogo. Menurutnya, pihaknya tak mampu melakukan banyak hal untuk perawatan tumbuhan di seputaran jalanan Pemkab Ponoropgo tersebut. Maslahnya, anggaran perawatan untuk tanaman harus di refocusing yang dialihkan untuk penanganan persebaran Covid-19. Apalagi saat ini telah memasuki musim kemarau, yang sangat mempengaruhi kesehatan tanaman.

Seni mengungkapkan, jika kemarau sebelum ada refocusing anggaran pihaknya dapat melakukan penyiraman tanaman setiap hari dengan mengerahkan empat armada penyiraman yang dimiliki DLH, maka saat ini, hal tersebut tak bisa dilakukan maksimal. Masih kata Seni, saat ini pihaknya hanya dapat mengerahkan dua armada saja. Itupun, penyiraman tak dapat dilakukan setiap hari, melainkan tiga hari sekali.

Sementara, saat disinggung soal alokasi anggaran yang paling besar dalam perawatan, ia mengatakan kebutuhan anggaran bukan hanya untuk pengadaan air. Termasuk armada penyiraman juga harus dirawat dengan penggunaan bahan bakar Pertadex yang harganya dua kali lipat dari harga solar. Ia juga tidak menolak jika ada komunitas swasta atau organisasi yang ikut serta melakukan perawatan tanaman. Namun, lagi-lagi pihaknya tidak mengharuskannya, sebab, untuk perawatan tanaman memang sepenuhnya adalah tanggungjawab Pemerintah Kabupaten Ponorogo. Sementara saat disinggung soal banyaknya tanaman yang mati, akan diusulkan penggantian pada APBD tahun 2022 mendatang.