Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo
  • 3 Calon Dewas dan Direktur Perumda Sari Gunung Ikuti Wawancara Final, Bupati yang Putuskan
  • Overstay, Warga Malaysia RBH yang Tinggal di Wotan Pulung Dideportasi
  • Usai Kasus Pembunuhan di Pomahan, Warga Resah Pelaku ODGJ Tak Bisa Diproses Hukum
  • Ribuan Bekali Anak Putus Sekolah dengan Keterampilan, Dindik Ponorogo Siapkan Program PKK
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2020
  • Desember
  • 10
  • Fenomena Incumbent Selalu Gagal, Menggelitik Pengamat Politik Ponorogo Buka Suara
  • Headline
  • Jelajah

Fenomena Incumbent Selalu Gagal, Menggelitik Pengamat Politik Ponorogo Buka Suara

Gema Surya FM Kamis 10 Desember 2020 | 13:07 WIB
Untitled-1

Meski masih bersifat hitung cepat, namun perolehan suara dalam pilkada 2020 yang memenangkan paslon bupati Sugiri Sancoko dan Lisdyarita mengejutkan banyak pihak, termasuk sejumlah pengamat politik di Ponorogo. Salah satunya, Ayub Dwi Anggoro, dekan Fisip Unmuh, yang tertarik untuk meneliti ada apa dengan pemilih di Ponorogo. Pasalnya ada fenomena setiap pasangan calon incumbet selalu gagal meneruskan kepemimpinannya untuk periode selanjutnya.

Data yang dikantonginya, sejak adanya pilkada langsung, semua paslon incumbent selalu kalah. Sebut saja, saat itu paslon  incumbent bupati Muhadi Suyono dan Yusuf Pribadi gagal meneruskan periode kepemimpinan yang kedua, begitu juga dengan Bupati Amin, yang tidak bisa melanjutkan kepemimpinannya karena kalah unggul dengan suara bupati Ipong. Pilkada tahun ini, kembali calon incumbet gagal meneruskan  kepemimpinannya. Padahal, jika di logika, semestinya menjadi incumbent merupakan modal besar untuk bisa menang.

Mereka memiliki basis politik, program kerja nyata, tapi justru kalah dengan penantangnya yang hanya bermodalkan konsep kerja. Ironisnya lagi semua calon incumbent yang gagal itu, suaranya kalah jauh dengan penantangnya. Ini akan menjadi bagian menarik untuk ditelaah, apakah sekedar mitos, atau ada faktor lainnya.

Lebih lanjut Ayub Dwi Anggoro memberikan pendapatnya, terkait kekalahan calon incumbent dalam pilkada tahun ini, yang pertama karena adanya covid 19. Kebijakan pemkab terkait penanganan corona sangat berpengaruh pada masyarakat yang merasa kurang puas atau tidak cocok, sehingga akhirnya berbalik pilihan ke calon lainnya. 

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Sunarto Legowo, Hasil Quick Count Paslon 1 Unggul
Next: Unggul di Quick Count, Paslon 1, Sugiri Sancoko dan Lisdyarita Gelar Open House

Related Stories

fzs
  • Jelajah

3 Calon Dewas dan Direktur Perumda Sari Gunung Ikuti Wawancara Final, Bupati yang Putuskan

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:48 WIB
sd
  • Jelajah

Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:59 WIB
af
  • Jelajah

Overstay, Warga Malaysia RBH yang Tinggal di Wotan Pulung Dideportasi

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:06 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.