Petani Ponorogo tidak Tertarik Tanam Brambang
Ponorogo sulit menjadi sentra tanaman bawang merah. Fakta itu disampaikan Medi Susanto, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, Perikanan – Dipertahankan, menyikapi naiknya harga brambang sejak beberapa bulan terakhir. Pasar Ponorogo masih bergantung pada pasokan dari Brebes dan Pasuruan Jawa Tengah. Ini karena petani di Ponorogo lebih tertarik menanam padi dan palawijaya daripada bawang merah. Di Ponorogo sendiri, daerah-daerah penghasil bawang merah adalah Mlarak, Sambit dan Badegan.
Diakui jika petani lebih memilih tanaman pangan karena lebih aman tanpa resiko. Sementara jika bawang merah meski potensi laba cukup tinggi resiko tinggi karena rawan terserang penyakit. Untuk itu, konsumen harus rela jika harga bawang merah terus melejit karena pasokan di Ponorogo memang kurang. Sebenarnya di Brebes dan Pasuruan saat ini sudah panen raya, namun belum dijual kepasaran karena menunggu kering. Ketika bawang merah kondisinya kering harga jualnya lebih tinggi. Sementara harga bawang merah dipasaran saat ini mencapai 30 ribu hingga 35 ribu perkgnya.