Adanya warga yang menolak SMA PGRI 1 Ponorogo dijadikan shelter pasien Covid-19, disesalkan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Soedjarno. Menurut orang nomor satu di Pemkab tersebut, penolakan itu tidak memiliki alasan kuat, sebab ketika pasien berada di shelter, tidak akan menularkan ke warga sekitar. Jika alasannya berdampak pada perekonomian, jika tidak ada kaitannya sebab pasien Covid-19 berada di dalam ruang isolasi itu pun dalam pengawasan.
Karenanya, Plt Bupati Soedjarno minta warga sekitar berpikir lebih bijaksana dan mementingkan kepentingan umum. Pemerintah daerah tengah berupaya menangani lonjakan kasus Corona, semestinya mendapat dukungan dari warga agar segera bisa terbebas dari virus berbahaya tersebut.
Pantauannya, warga sendiri masih sulit untuk mematuhi protokol kesehatan, giliran daerah mencari tempat untuk penampungan pasien Covid-19, kesulitan karena ada penolakan disana sini. Padahal diantara yang positif bisa jadi teman, saudara bahkan anggota keluarga mereka. Kendati begitu, pihaknya tetap menampung aspirasi warga dengan melakukan rapat bersama instansi terkait untuk mencari solusi terbaik.
Sebelumnya rencana Pemkab Ponorogo menjadikan SMA PGRI 1 sebagai shelter untuk pasien terkonfirmasi positif Covid-19, berujung penolakan warga sekitar. Selasa (6/8/20) pagi, puluhan warga Jl. Astrokoro Kel. Tambakbayan itu melakukan aksi unjuk rasa di depan gedung SMA PGRI 1, menuntut Pemkab membatalkan rencana membuka shelter baru di sekolah tersebut. (rl)