
Istimewa
Operasional angkutan perintis Damri rute Ponorogo–Tulungagung kembali normal pada Jumat, 24 Oktober 2025. Hal ini menyusul dibukanya kembali ruas jalan utama penghubung antara Kecamatan Pagerworejo, Tulungagung, dengan Kecamatan Bendungan, Trenggalek, yang sempat tertimbun tanah longsor.
General Manager Perum Damri Kantor Cabang Ponorogo, Henri Martin, menyampaikan bahwa dampak longsor di kawasan tersebut sempat mempengaruhi layanan Damri pada Kamis, 23 Oktober kemarin.
“Akibat longsor di kawasan tersebut, kedatangan armada kami di Terminal Tulungagung dan Ponorogo sempat mengalami keterlambatan 2 hingga 3 jam,” jelas Henri Martin.
Keterlambatan itu, lanjutnya, disebabkan karena pihak Damri harus menunggu proses evakuasi material longsoran tanah oleh alat berat hingga jalan dinyatakan aman untuk dilalui.
Henri Martin mengakui bahwa jika memasuki musim penghujan, jalur tersebut memang sangat rawan terjadi longsor. Ia bahkan menyebutkan, beberapa waktu lalu rute Ponorogo–Tulungagung sempat lama tidak beroperasi karena ada tanah longsor di wilayah Sooko.



