Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Lost Contact dengan Istri Sejak Kebakaran Apartemen Tai Po Hong Kong, Suami Dina Martiana Sedih dan Bingung Cari Kemana
  • Dua PMI yang Bekerja di Taipo Hongkong Tidak bisa Dihubungi Keluarga Sejak Tragedi Kebakaran Apartemen
  • Harga Kacang Oven Ikut Naik, Pedagang Sate Ayam Ponorogo Sambat
  • 88.585 Warga Miskin di Ponorogo Akan Terima Bantuan Beras dan Minyak Goreng
  • Namanya Sering Dicatut untuk Tipu-Tipu, Plt Bupati Lisdyarita Minta OPD Cross Check Langsung ke Dirinya
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2025
  • Agustus
  • 11
  • Aturan Mendapatkan Solar Diperketat Petani di Desa Wonoketro Pilih Tidak Tanami Lahan
  • Jelajah

Aturan Mendapatkan Solar Diperketat Petani di Desa Wonoketro Pilih Tidak Tanami Lahan

Gema Surya FM Senin 11 Agustus 2025 | 11:48 WIB
Gambar ilustrasi

Gambar ilustrasi

Puluhan hektar lahan pertanian di Desa Wonoketro, Jetis, Ponorogo dibiarkan ‘bero’ alias tidak ditanami.

Bukan karena memulihkan kesuburan tanah, melainkan karena tidak mendapatkan solar untuk diesel pengairan.

Petani dibuat pusing dengan aturan baru, di mana selain memperoleh surat keterangan dari pemerintah desa atau kelurahan, petani wajib menyerahkan surat keterangan tersebut ke Badan Penyuluh Pertanian (BPP) setempat untuk verifikasi sebelum rekomendasi pengajuan BBM subsidi diterbitkan.

Ahmad Tobroni, salah satu petani di Desa Wonoketro, mengaku aturannya sangat ribet dan butuh waktu beberapa hari untuk bisa memperoleh rekomendasi dari Dinas Pertanian, itu pun jika surat yang diajukan benar.

Belum lagi, masih harus mengantri di SPBU berjam-jam sehingga waktu petani seakan habis untuk urusan birokrasi. Menurutnya, aturan baru tersebut kontradiktif dengan upaya pemerintah dalam program ketahanan pangan. 

“Semestinya program ketahanan pangan diimbangi dengan aturan yang berpihak kepada petani, bukan justru mempersulit,” tegas Tobron. 

Lebih lanjut dikatakan, sebenarnya saat ini masuk musim tanam padi, namun banyak yang belum melakukan. Sementara untuk beralih ke sibel, banyak petani yang tidak mampu karena biayanya tinggi. (rl/ab)

About the Author

Gema Surya FM

Author

View All Posts
Bagikan :
        

Post navigation

Previous: Kualitas Kopi Ponorogo Kurang Bagus, Sulit Masuk Kafe dan Warung Berkelas
Next: Pendapat Pengamat Politik Ponorogo Terkait Fenomena Pengibaran Bendera One Piece di Moment Hari Kemerdekaan RI

Related Stories

213
  • Jelajah

Lost Contact dengan Istri Sejak Kebakaran Apartemen Tai Po Hong Kong, Suami Dina Martiana Sedih dan Bingung Cari Kemana

Gema Surya FM Jumat 28 November 2025 | 12:15 WIB
214
  • Jelajah

Dua PMI yang Bekerja di Taipo Hongkong Tidak bisa Dihubungi Keluarga Sejak Tragedi Kebakaran Apartemen

Gema Surya FM Jumat 28 November 2025 | 11:50 WIB
9898
  • Jelajah

Harga Kacang Oven Ikut Naik, Pedagang Sate Ayam Ponorogo Sambat

Gema Surya FM Jumat 28 November 2025 | 11:17 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.