Jelajah

Tindak Lanjuti Press Release PP Muhammadiyah, PDM Ponorogo Minta Pilkada Ditunda

Melonjaknya kasus covid 19 di berbagai daerah mendapat perhatian serius dari Pimpinan Pusat Muhammadiyah, bahkan ormas Islam pimpinan Prof. Dr. K.H. Haedar Nashir, M.Si. ini sampai harus mengeluarkan pernyataan sikap melalui pers release per tanggal 21 September 2020. Maftuh Bahrul Ilmi Pimpinan Daerah Muhammadiyah Ponorogo menyampaikan Ada 7 poin yang menjadi perhatian diantaranya, meminta Presiden untuk untuk mengevaluasi secara menyeluruh penanganan Covid-19 dan jika diperlukan dapat mengambil alih dan memimpin langsung agar lebih efektif, terarah, dan maksimal. Saat ini diperlukan kebijakan yang tegas dan menyeluruh dalam penanganan Covid-19 secara nasional, agar keadaan terkendali sehingga kepercayaan terhadap pemerintah tidak luntur. Maftuh mengatakan Muhammadiyah meminta kepada para elit politik baik dari jajaran partai politik maupun masyarakat agar tidak memanfaatkan pandemi Covid-19 sebagai komoditas politik kekuasaan pribadi atau kelompok.

Poin berikutnya, meminta kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) agar menunda pembahasan Rancangan Undang-undang (RUU) yang berpotensi menimbulkan kegaduhan termasuk RUU Omnibus Law atau Cipta Kerja, dan lebih memprioritaskan masalah yang berkaitan dengan kepentingan rakyat, Yang tidak kalah pentingnya Pimpinan Pusat Muhammadiyah menghimbau Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk segera membahas secara khusus dengan kementerian dalam negeri, DPR, dan instansi terkait soal pilkada serentak, pasalnya demi keselamatan warga, KPU hendaknya mempertimbangkan agar Pemilukada 2020 ditunda pelaksanaannya sampai keadaan memungkinkan. Pihaknya khawatir pemilukada akan menimbulkan cluster baru penyebaran corona, apalagi pada saat menjelang maupun saat pencoblosan akan menimbulkan kerumunan warga.

Karena itu untuk menindaklanjuti pers release tersebut Pimpinan Daerah Muhammadiyah juga akan melakukan hal yang sama yakni dengan menemui pemkab dan KPUD untuk berdiskusi soal pelaksanaan pilkada apakah nantinya akan dilaksanakan sesuai rencana awal tanggal 9 Desember 2020 atau ditunda hingga keadaan benar-benar memungkinkan, Maftuh Bahrul Ilmi juga meminta kepada seluruh simpatisan Muhammadiyah agar membantu mencegah penularan covid-19 dengan mematuhi protokol kesehatan.