
Operasi pencarian hari kedua terhadap korban hanyut di Sungai Keling, Desa Pengkol, Kecamatan Kauman, membuahkan hasil pada Rabu sore, 21 Mei 2025. Bani, warga Pengkol, Kecamatan Kauman, berhasil ditemukan.
Kakek berusia 60 tahun ini ditemukan sekitar 800 meter dari lokasi kejadian (TKM) oleh tim gabungan operasi pencarian (opsar). Novik Heryadi, Danru Koordinator Unit Siaga SAR Bojonegoro, mengonfirmasi bahwa korban hanyut atas nama Bani ditemukan pada Rabu sore.
“Laki-laki 60 tahun tersebut ditemukan sekitar 800 meter dari TKM. Korban sempat tersangkut di pohon trembesi yang roboh di sungai dan sampah yang ada di sekitar lokasi,” ungkap Novik.
Menurutnya, karena terdapat empat Search and Rescue Unit (SRU), satu SRU ditugaskan khusus untuk melakukan pembersihan dan pemotongan pohon yang menghalangi aliran sungai agar tidak menjadi kendala dalam proses pencarian. “Setelah pohon tersebut dipotong, korban langsung terlihat dan segera dievakuasi oleh tim opsar,” lanjut Novik.
Masih menurut Novik, setelah ditemukan, korban langsung dievakuasi dan dilakukan visum luar oleh pihak terkait. Tim gabungan pencarian orang hanyut ini melibatkan Basarnas Bojonegoro, BPBD Ponorogo, TNI, Polri, dan unsur relawan lainnya.
Kondisi jenazah saat ditemukan masih utuh, meskipun terdapat beberapa bagian tubuh yang memar akibat benturan saat hanyut di sungai.
Nasib nahas menimpa Bani (60), warga Dukuh Keling, Desa Pengkol, Kecamatan Kauman, Kabupaten Ponorogo. Ia dilaporkan hilang setelah terbawa arus sungai saat hendak menyeberang pada Selasa siang, 20 Mei 2025.
Pencarian dilakukan oleh para relawan yang dibagi menjadi empat Search and Rescue Unit (SRU), dengan fokus pencarian dua SRU di darat dan dua SRU di sungai menggunakan dua perahu karet.
Pencarian dilakukan mulai dari titik nol, lokasi pertama kali korban masuk ke sungai, hingga radius dua kilometer. Dua SRU darat menyusuri sisi kanan dan kiri sungai sejauh dua kilometer.