![Siti](https://gemasuryafm.com/wp-content/uploads/2025/02/Siti.jpg)
Operasional pasar hewan di Ponorogo belum dibuka karena masih adanya laporan kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di wilayah setempat.
Siti Barokah, Kepala Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan dan Perikanan (PKHP) Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan) Ponorogo, mengatakan bahwa pembukaan kembali pasar hewan tersebut masih perlu dikaji.
“Jika belum memungkinkan dan masih ada kasus, maka penutupan sementara masih akan berlanjut,” ujarnya.
Menurutnya, evaluasi terkait pembukaan pasar dilakukan setiap minggu. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa penutupan sementara ini terbukti efektif dalam menekan persebaran kasus PMK.
“Sebelum penutupan, petugas kesehatan hewan menemukan ada 15 ekor sapi terjangkit PMK yang diperjualbelikan di pasar,” jelasnya. Atas dasar itu, Pemkab Ponorogo mengambil kebijakan penutupan sementara agar kasus tidak meluas.
Siti Barokah juga mengakui bahwa saat ini kasus PMK di Ponorogo telah melandai. “Namun, masih ada laporan satu atau dua sapi terjangkit PMK yang masuk setiap harinya,” tambahnya.