![up](https://gemasuryafm.com/wp-content/uploads/2025/02/up.jpg)
Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Pemkab Ponorogo langsung melakukan pengecekan terkait laporan ribuan ikan nila yang mati mendadak di Telaga Ngebel.
Kepala Bidang Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (PKHP), Siti Barokah, menjelaskan bahwa fenomena yang terjadi di Telaga Ngebel ini selalu berulang setiap tahun. Pihaknya menyebutnya dengan istilah upwelling, yaitu proses pergerakan air dari lapisan bawah yang suhunya lebih hangat naik ke permukaan telaga.
“Upwelling ini biasa terjadi di laut. Setelah kami cek ke lokasi dan memeriksa sampel air di telaga, hasilnya menunjukkan bahwa material yang naik ke permukaan bukan hanya unsur belerang saja, tetapi juga amoniak,” ujar Siti Barokah, Sabtu (8/2/2025).
Ia menjelaskan bahwa fenomena upwelling ini terjadi ketika terjadi pergantian musim dan cuaca ekstrem. Para pembudidaya ikan sejatinya telah memahami fenomena alam ini, karena ada tanda-tanda awal seperti perubahan warna air di telaga menjadi lebih gelap. Oleh karena itu, ke depan para pembudidaya diminta lebih jeli dalam mengantisipasi kejadian ini.
“Pembudidaya bisa segera memanen ikan lebih awal untuk menghindari kerugian yang lebih besar,” tambahnya.
Seperti informasi sebelumnya, ribuan ikan di Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo, mendadak mati sejak beberapa hari terakhir. Para petani menduga ada semburan gas belerang yang berasal dari dasar telaga. Akibat fenomena itu, puluhan petani karamba mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta rupiah.