![Ikan nila terlihat mati mengambang di keranda para pembudidaya di Ngebel imbas belerang yang naik di telaga. (Gema Surya/Yudi)](https://gemasuryafm.com/wp-content/uploads/2025/02/Nila-Mati-Ngebel.jpg)
Ikan nila terlihat mati mengambang di keranda para pembudidaya di Ngebel imbas belerang yang naik di telaga. (Gema Surya/Yudi)
Ribuan ikan di Telaga Ngebel, Kabupaten Ponorogo, mendadak mati sejak beberapa hari terakhir. Kuat dugaan, fenomena semburan gas belerang berasal dari dasar telaga.
Akibat fenomena tersebut, puluhan petani keramba mengalami kerugian puluhan hingga ratusan juta rupiah.
“Ada empat keramba saya isinya ikan nila siap panen, tapi ya mendadak mati dan sebagian ngambang di dalam (karamba),” kata Ulang Daya Graha, salah satu pembudidaya ikan nila ketika ditemui Gema Surya, Kamis (6/2/25).
Menurutnya, ikan-ikan tersebut harus segera dipisahkan agar tidak semakin mencemari air danau yang baru ditabur benih ikan berusia satu bulan.
“Fenomena kematian ikan mulai terjadi sejak Jumat (31/12/24) kemarin,” tambahnya.
Setiap hari, ikan terus mengalami kematian meski berbagai upaya telah dilakukan.
Dirinya harus ikhlas karena ikan nila yang seharusnya siap panen mati semua dan harus dievakuasi agar tidak mencemari air.
Kondisi kematian mendadak ikan di telaga yang berada di kaki Gunung Wilis ini diduga disebabkan oleh fenomena munculnya gas belerang dari dalam Telaga Ngebel.
Dirinya berharap fenomena gas belerang ini bisa segera berakhir agar para petani ikan nila bisa segera menabur bibit kembali di tengah Telaga Ngebel.
Sementara itu, pembudidaya ikan nila lainnya, Hadi Susanto, mengatakan dirinya mengalami hal yang sama. Ikan nila yang mati terpaksa dikubur dan dibakar.
“Kejadian ini ya sudah menjadi fenomena tahunan di Telaga Ngebel,” pungkasnya. (yd/rl/ab)