Jelajah

Ratusan Hektar Tanaman Tembakau Layu Akibat Dari Terendam Air Banjir Puluhan Petani di Desa Tatung Balong Alami Kerugian

Puluhan petani tembakau di Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo harus gigit jari. Pasalnya ratusan hektar tanaman tembakau layu akibat dari terendam air banjir. Selain layu, curah hujan tinggi juga membuat sejumlah petani yang telah memanen dan merajang tembakau hasil panen juga kesulitan untuk melakukan penjemuran.

Dampaknya harga tembakau rajang pun anjlok drastis. Salah satu petani, Suyoto, mengatakan bahwa seluruh tanaman tembakaunya layu dan bisa dipastikan mati karena lahan sawahnya kini terendam air banjir. Dirinya pun terpaksa harus memanen dini seluruh daun tembakau miliknya.

Menurutnya tembakau rajang kualitas baik bisa dihargai mulai Rp 30.000 hingga Rp 50.000, namun untuk tembakau yang terendam banjir hanya dihargai maksimal Rp 15.000. Hal ini membuat sejumlah petani mengalami kerugian omset panen hingga separuh lebih.

Sementara itu, Kepala Desa Tatung, Kecamatan Balong, Rudi Sugiharto menjelaskan jika di desanya ada sekitar 120 hektar lahan pertanian yang ditanami tembakau.

Dimana separuhnya, atau sekitar 60 hektar tanaman tembakau belum dipanen seluruhnya. Rudi mengungkapkan besar petani tembakau di desanya masih memanen tiga hingga lima kali daun tembakau.

Dimana daun tembakau kualitas terbaik justru ada di daun paling atas dan memiliki harga paling mahal. Meskipun harus mengalami kerugian, namun sejumlah petani terpaksa harus memanen dengan kualitas daun tembakau yang rendah.

Petani di desanya juga kesulitan untuk melakukan pengeringan tembakau rajang karena terbatasnya panas matahari akibat musim hujan yang datang lebih awal.