Hama Ulat Grayak dan Janda Pirang Serang Bawang Merah di Ponorogo, Petani Diminta Waspada
Pengendalian hama ulat grayak jenis Spodoptera exigua terus menjadi fokus utama untuk mencegah kerusakan serius pada tanaman bawang merah di Ponorogo. Suwarni, Petugas Pengendalian Organisme Pengganggu Tumbuhan (POPT) dari Dinas Pertanian Ponorogo, mengungkapkan bahwa pihaknya telah menerima laporan mengenai serangan hama ini.
Sekitar 104 hektar lahan pertanian bawang merah di wilayah Ponorogo, khususnya di daerah Sawo, Sukorejo, Mlarak, dan Kauman, saat ini mengalami serangan hama ulat grayak.
“Bulan Juli, Agustus, dan September merupakan periode yang ideal bagi ulat untuk berkembang biak,” kata Suwarni.
Menurutnya, hama ulat grayak telah lama menjadi momok bagi petani bawang merah di daerah tersebut.
Untuk menangani serangan ini, para petani telah menerapkan metode pengendalian yang lebih ramah lingkungan, seperti menggunakan lampu perangkap dan zat kimia feromon daripada pestisida. Metode ini dianggap lebih efektif dalam mengendalikan populasi ulat tanpa merusak lingkungan sekitar.
Suwarni juga mengimbau kepada para petani bawang merah untuk waspada terhadap hama janda pirang, yang saat ini juga populer di beberapa daerah lain seperti Nganjuk. Pengawasan dan tindakan preventif yang tepat diharapkan dapat mengurangi dampak kerusakan pada tanaman bawang merah dan meningkatkan hasil panen petani.