Progres pekerjaan penanaman rumput di Stadion Batoro Katong Ponorogo telah mencapai 58 persen. Kepala Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda, dan Olahraga (Disbudparpora) Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, mengklaim bahwa penanaman rumput jenis zoysia japonica hampir selesai dan optimis akan tepat waktu. Menurutnya, sebelum stadion digunakan, proses pemadatan lapangan dilakukan dengan alat berat. Rumput yang telah ditanam kemudian digilas untuk memastikan pertumbuhan yang optimal.
Judha menjelaskan, meskipun dalam beberapa pekan rumput akan tumbuh hijau, tantangan ke depan adalah memastikan perawatan rumput tersebut sesuai dengan standar FIFA. Revitalisasi rumput Stadion Gelora Batoro Katong ini memerlukan biaya yang cukup besar, dengan Pemerintah Kabupaten Ponorogo mengalokasikan dana sebesar Rp 687 juta dari APBD 2024. Dana ini digunakan untuk mengganti rumput sesuai standar FIFA, memperbaiki drainase lapangan, dan merapikan area sekitar stadion, tetapi tidak termasuk perbaikan barikade.
Selama proses perbaikan, stadion harus steril dari kegiatan masyarakat, sehingga Disbudparpora Ponorogo memutuskan untuk menutup sementara stadion yang menjadi kebanggaan warga Ponorogo tersebut.
“Kami ingin memastikan semua proses berjalan sesuai rencana dan standar yang ditetapkan,” ujar Judha.
Setelah penanaman rumput selesai, Disbudparpora Ponorogo berencana untuk membangun lintasan atletik di sekitar stadion pada tahun depan. Fasilitas ini diharapkan menjadi tempat yang memadai untuk menggelar berbagai kejuaraan olahraga, baik sepak bola maupun turnamen atletik lainnya, terutama di tingkat regional.
