Paguyuban Pedagang Pasang Banner Larangan Pengemis Dan Pengamen Beroperasi di Telaga Ngebel
Risih dengan keberadaan pengamen dan pengemis yang sering beraksi di obyek wisata telaga ngebel, Paguyuban pedagang setempat sepakat memasang bener larangan pengamen dan pengemis beroperasi.
Langkah itu dilakukan untuk membantu pemkab mewujudkan telaga ngebel yang bebas dari pengamen pengemis atau gelandangan yang selama ini aksi mereka dikeluhkan pengunjung.
Hal tersebut disampaikan Mamet Ketua Paguyuban pedagang dimana ada 2 lokasi yang dipasangi banner yakni di selatan dermaga dan depan Kecamatan Ngebel.
“Kalau untuk pedagang itu kan identik dengan masyarakat kecil ya mbak, na itu mensuport saja, karena pengunjung dan pelanggan adalah raja dari semua pedagang kami, jadi ya merestpon (dari adanya pengamen dan pengemis)’ terangnya saat dihubungi gema surya Ahad (25/08).
Menurutnya beberapa pengunjung dan pembeli yang datang, sering menyampaikan risih sebab belum sempat menikmati makan minum sudah didatangi pengamen ataupun pengemis, padahal pengunjung datang ke lokasi wisata karena ingin melepas penat dengan berbagai rutinitas bukan sebaliknya.
“Yang membuat tidak nyaman kadang, ya baru duduk minum kopi, ada datang pengamen akhirnya timbul nggak nyaman” tambahnya.
Dijelaskan jika tak ada tindakan dikhawatirkan akan semakin banyak pengamen dan pengemis yang mengais rupiah di kawasan wisata apalagi warga Ponorogo terkenal suka memberi.
Dari koordinasinya dengan satpol PP, diketahui jika kebanyakan pengamen dan pengemis yang beraksi, bukan dari Ponorogo tapi dari luar daerah. Biasanya mereka turun ke Ponorogo saat weekend saja dari sore hingga malam hari.