Harga Tomat Hancur, Petani di Pudak Kulon Kelimpungan
Sejumlah petani tomat di Pudak Kulon, kini tengah kelimpungan menyusul harga tomat yang anjlok drastis. Beberapa waktu lalu, harga tomat masih bertahan di sekitar Rp 17.000 per kilogram, namun sekarang merosot tajam hingga hanya Rp 2.000 per kilogram.
Madi Utomo, salah satu petani tomat di Pudak Kulon, mengaku tidak habis pikir dengan anjloknya harga tomat ini.
“Permintaan sebenarnya masih tinggi, semestinya ketika permintaan tinggi, harganya akan meroket,” ujar Madi.
Ia telah menanam tomat sebanyak empat musim, namun baru kali ini mengalami harga yang begitu hancur.
“Harga sempat tertinggi di angka Rp 17.000, kemudian merosot ke Rp 15.000, dan kini jatuh ke Rp 2.000 per kilogram,” tambah Madi.
Meskipun demikian, lantaran pernah menikmati keuntungan besar, anjloknya harga ini tidak membuat Madi merugi. “Yang saya rasakan hanya bingung karena turunnya sangat drastis dan tidak sesuai dengan ekspektasi.”
Meski mengalami penurunan harga yang signifikan, Madi tidak merasa trauma dan akan tetap menanam tomat, tetapi dengan mengurangi luas areanya. Saat ini, ia memiliki sekitar 2.500 batang tomat atau sekitar setengah kotak lahan, sementara lahan lainnya ditanami cabai.