Pertamina Tegaskan, Tutupnya Satu SPBE Tak Pengaruhi Alokasi LPG 3Kg ke Konsumen
Adanya SPBE yang berhenti beroperasi tidak mempengaruhi alokasi stok Gas elpiji 3 Kg ke masyarakat, Pernyataan itu ditegaskan Taufik kurniawan Section head communication and relation pertamina patra niaga Jatimbalinus kepada gema surya menanggapi informasi yang beredar mengenai kelangkaan gas melon lantaran adanya satu SPBE di Kota reog yang tutup sementara.
“Sempat ada informasi di masyarakat yang itu kami pastikan Hoaks, itu seputar adanya gangguan suplai LPG akibat karena salah satu SPBE yang mensupply di kota ponorogo itu tutup” terangnya kepada gema surya Senin (27/05)
Pihaknya memastikan kabar tersebut hoaks yang sengaja dihembuskan oknum untuk menaikan harga gas elpiji bersubsidi itu. Dengan tutupnya salah satu SPBE tersebut seolah-olah LPG 3 kg langka, karena pasokan berkurang sehingga menyebabkan panic buying, padahal tidak ada pengurangan alokasi bahkan saat libur bulan Mei selalu ada penambahan.
Dengan tutupnya SPBE yang ada di wilayah Babadan itu, pihaknya lanjut Taufik Kurniawan sudah mengambil langkah dengan alih supply ke SPBE jalan teratai sekitar 70% dan sisanya di ampu SPBE di wilayah Madiun, Magetan dan Pacitan. Pihaknya memastikan alokasi harian Gas 3kg untuk Kabupaten Ponorogo tetap sama sekitar 34.500 tabung setiap harinya.
“Supplynya sudah di ampu SPBE satunya lagi, kan ada 2 SPBE di Ponorogo, sama SPBE diluar ponorogo ikut menopang supply untuk kabupaten ponorogo” tambanhnya.
Karenanya konsumen diminta membeli LPG di pangkalan resmi, dengan harga Rp16.000 per tabung bukan pada warung atau pengecer.