Beras Melejit, Pemkab Gandeng Bulog Gelar Operasi Pasar
Tingginya harga beras menyebabkan Pemkab Ponorogo ikut ketar-ketir. Karenanya dinas Perdakum bersama dengan Bulog menggelar operasi pasar guna menstabilkan harga. Plt Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan Usaha Mikro (Perdakum), Sumarno mengatakan operasi pasar menyasar sedikitnya 15 pedagang dengan total pasokan 9 ton beras jenis premium.
Beras itu ditebus pedagang dengan harga Rp 8.500 kemudian dijual sesuai harga eceran terendah (HET) yang telah ditetapkan di angka Rp 9.450 per kg sehingga masih ada stan laba bagi pedagang. Operasi pasar digelar selain untuk menjaga stabilitas harga pangan khususnya beras, juga dapat membantu masyarakat mendapatkan makanan pokok tersebut dengan harga terjangkau.
Apalagi sejak beras terus melejit, para pedagang dibuat resah dengan sulitnya mendapatkan barang. Sumarno memperkirakan penyebab kenaikan harga karena belum memasuki masa panen raya. Pihaknya memprediksi stok di pasaran bakal kembali normal akhir bulan atau paling lambat awal bulan depan.
Sementara itu Triyani, pedagang asal Kelurahan Mangkujayan mengungkapkan harga beras bertengger di angka Rp 11.000 untuk jenis beras giling dan Rp 12.000 untuk jenis beras premium. Sebelumnya harga normal beras di angka Rp 9.500. Kendati harga naik, hal itu tidak berdampak pada daya beli masyarakat.
Menurutnya harga naik tidak berpengaruh pada penjualan, sehari laku 5-6 kuintal. Namun kenaikan harga berpengaruh pada sulitnya stok beras. Beberapa penggilingan yang biasa memasok beras kesulitan memenuhi permintaan. Kesulitan itu akhirnya teratasi dengan adanya operasi pasar.