Masa Tanggap Darurat Bencana di Sriti Sawoo Diperpanjang Hingga Ada Rekom Aman Dari PVMBG
Masa tanggap darurat bencana tanah retak dan longsor di desa Sriti Sawoo diperpanjang. Para warga terdampak khususnya di dukuh Ngemplak, masih bertahan di pengungsian pasar desa hingga Jumat 4 November 2022.
Bambang Windusancoyo, camat Sawoo mengatakan sebenarnya masa tanggap darurat berakhir 31 Oktober 2022 lalu. Namun karena belum ada kepastian dari PVMBG ( Pusat vulkanologi dan mitigasi bencana geologi ) apakah lahan yang ditempati puluhan KK tersebut aman, maka masa tanggap darurat diperpanjang hingga ada rekomendasi resmi turun.
Sesuai informasi yang disampaikan BPBD Ponorogo, tim dari PVMBG akan turun tanggal 7 November 2022. Update terkini, lanjut Bambang untuk jumlah pengungsi masih sama yakni 36 KK atau 92 jiwa.
Setiap pagi mereka kembali kerumah untuk mengurusi hewan ternaknya, lalu sore hari segera kembali ke tenda pengungsian. Untuk dapur umum sudah dipindah ke desa Talun Ngebel tapi kebutuhan makan pengungsi dicukupi relawan dan dari BPBD.
Dijelaskan jika nanti rekomendasi mengharuskan warga di relokasi, pihaknya bersama kepala desa Sriti, sudah menyiapkan lahan tanah khas desa.