Antrian Pembelian Pertalite Masih Panjang, Ini Jawaban Pengusaha SPBU
Antrian kendaraan di SPBU khususnya yang antri pertalite pasca kenaikan harga bbm, masih terjadi bahkan kian mengular. Penyebabnya diduga karena masyarakat pengguna yang sebelumnya menggunakan bbm jenis pertamax banyak yang beralih ke pertalite.
Alasan lain, antrian panjang yang kerap terjadi bukan lantaran BBM yang langka atau konsumsi masyarakat meningkat tapi karena setiap pembelian BBM di SPBU harus menggunakan mesin Electronic Data Capture (EDC).
Agus Mustofa Latif, salah satu pengusaha SPBU mengatakan, saat ini hanya diperbolehkan membuka layanan untuk pertalite satu bagian/jalur saja. Bahkan para petugas juga punya tugas lain, selain mengisi BBM, juga harus melakukan pencatatan untuk penggunaan pertalite. Pasalnya saat ini masih uji coba my pertamina untuk penggunaan BBM subsidi.
Masih kata Agus Mustofa, mobil juga dipasangi barcode Pertamina nantinya akan dibatasi saat pembelian subsidi. Sementara saat ini stok BBM subsidi pertalite juga diklaim aman.
Sekedar diketahui, awal September 2022, pemerintah resmi memutuskan untuk menaikkan tarif BBM dengan rincian Pertalite dari Rp 7.650 per liter menjadi Rp 10 ribu per liter, Solar subsidi dari Rp 5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter, dan Pertamax dari Rp12.500 menjadi Rp14.500 per liter.