Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Bukan Pengganti Nilai Kelulusan, Pelajar Kelas 12 Tingkat SMA Tetap Diminta Ikut TKA
  • DPRD Ponorogo Minta Seluruh Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi SPPG Melakukan Evaluasi
  • Dapat Bantuan Jammer dari BSSN, Diskominfo Ponorogo Tak Gunakan Sembarangan
  • Produksi Tanaman Kopi Meningkat 20 Persen, Petani Belum Menikmati Keuntungan Maksimal
  • Beredar Video Detik-Detik Bus Damri Jalur Ponorogo Tulungagung Via Sooko Tak Kuat Menanjak
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2022
  • September
  • 17
  • Cerita Orien, Jathil Ponorogo 17 Hari Tampil di 4 Negara Eropa
  • Jelajah

Cerita Orien, Jathil Ponorogo 17 Hari Tampil di 4 Negara Eropa

Gema Surya FM Sabtu 17 September 2022 | 10:20 WIB
Orin
Orien (kiri) saat tampil di Bruxelles, Belgia.

Syukur dan bangga diungkapkan Andreas Dwi Septarini, penari jathil asal Kelurahan Pakunden yang telah menjadi bagian dari misi kebudayaan dalam rangkaian Reog Ponorogo Goes to Europe di 4 negara yakni Belanda, Belgia, Jerman, dan Perancis, mulai 6 September hingga 21 September nanti. Wanita cantik yang akrab dipanggil Orin itu tak menyangka bisa keliling Eropa sekaligus bisa tampil dan juga berbagi ilmu dan pengalaman dalam workshop.

Apalagi antusiasme warga disana luar biasa, menyambut gembira kedatangan timnya itu baik itu warga Indonesia yang berada di negara tersebut ataupun WNA. Hal itu bisa dibuktikan banyaknya penonton saat pertunjukan reog berlangsung dan membludaknya peserta workshop. Yang menarik peserta workshop dari negara asing justru sangat cepat paham ketika di ajari nyompret dan menari.

Dijelaskan timnya ada 14 orang yang terdiri dari 2 penari jathil, 2 pembarong, ganong, klono sewandono, dan pemusik. Untuk dadak merak sudah disediakan KBRI di Belanda, sementara pihaknya memberikan satu set gamelan dan 4 pakaian penari jathil agar bisa digunakan untuk mengembangkan budaya seni reog di negara negara Eropa tersebut.

Ibu satu anak itu juga menambahkan selama 17 hari tour Eropa ada rasa capek karena padatnya kegiatan. Workshop biasanya dilakukan pagi hari, sementara sore dan malam melakukan pertunjukan Reog. Tapi rasa cepek itu seakan hilang ketika melihat antusiasme penonton yang terpesona dengan penampilan reog Ponorogo.

Pertama tampil di on tong tong fair Den Haag,  Belgia, Brazil, dilanjut Paris Perancis, kemudian akan berakhir di Jerman. Kalau tak ada halangan, nantinya juga melakukan pertunjukan di kantor UNESCO, sebagai bentuk upaya agar reog Ponorogo bisa dicatat sebagai warisan budaya tak benda (WBTB). (rl) 

 

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Ciptakan Sabun Cuci Piring Ramah Lingkungan, Murid SMKN 1 Ponorogo Juara 1 Lomba KWU Tingkat Nasional
Next: Bangkrut Pasca HTM Ngebel Naik, Wisata Mloko Sewu Terancam Tutup

Related Stories

tka
  • Jelajah

Bukan Pengganti Nilai Kelulusan, Pelajar Kelas 12 Tingkat SMA Tetap Diminta Ikut TKA

Gema Surya FM Jumat 3 Oktober 2025 | 13:07 WIB
dprd2
  • Jelajah

DPRD Ponorogo Minta Seluruh Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi SPPG Melakukan Evaluasi

Gema Surya FM Jumat 3 Oktober 2025 | 12:53 WIB
jammer
  • Jelajah

Dapat Bantuan Jammer dari BSSN, Diskominfo Ponorogo Tak Gunakan Sembarangan

Gema Surya FM Jumat 3 Oktober 2025 | 12:29 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.