Jelajah

Melongok Warga Ponorogo Puasa di Negara China, Sulit Cari Makanan Halal dan Durasi Puasa 16 Jam

Tak mudah menjalani ibadah puasa di negara orang. Selain jauh dari keluarga, juga durasi puasa bisa lebih lama dibanding waktu puasa di tanah air. Tapi karena tuntutan pekerjaan, maka harus dijalani dengan semangat dan ikhlas.

Salah satu warga Ponorogo yang menjalani puasa di negeri orang adalah Fachriez Wijayanto. Lelaki asal Pondok Babadan ini bekerja di KBRI China. Padahal durasi puasa di negeri tirai bambu saat ramadhan tahun ini sangat lama hingga 16 jam. Lebih panjang 2 jam dari indonesia yang hanya sekitar 12 hingga 14 jam.

Kepada Gema Surya Fachriez menceritakan suka duka menjalankan puasa di beijing //kebetulan dirinya sudah 2 ramadhan menjalankan puasa di negara tsb bersama istri dan anak-anaknya. Dijelaskan selain menjalani puasa dengan durasi lebih lama dan di tengah ancaman covid-19 yang belum berakhir hingga menjadi kaum minoritas di negara sosialis komunis.

Kerinduan sangat dirasakan bisa puasa di kampung halaman, khususnya masakan atau kulinernya. Di Beijing China tidak mudah mendapatkan makanan halal sehingga harus benar-benar teliti. Selain itu disaat pandemi ada beberapa wilayah yang masih di lockdown sehingga kegiatan masyarakat diperketat, di mana untuk masjid masih ditutup.

Dirinya bersyukur kantornya menggelar acara buka bersama setiap harinya dilanjutkan dengan salat tarawih. Tahun ini ia memastikan tak bisa mudik ke kampung halaman. (rl/ab)