Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • BPBD Akan Bangunkan Rumah Bagi Warga Terdampak Longsor Wagir Kidul Pulung
  • Miftahul Rahman, Kepala MIM Prestisius, Sebelum Mengajar Masih Sempat Mencari Ikan di Sungai untuk Dijual
  • Masih Gelap Besaran UMK Ponorogo 2026, Disnaker Masih Tunggu Petunjuk Pusat dan Provinsi
  • Sudah Membaik, Dua Orang Ibu yang Sempat Dirawat di Puskesmas Pasca Musibah Bencana Tanah Longsor Wagir Kidul Pulung
  • Terkuak, Identitas Kerangka Manusia di Kawasan Hutan Desa Temon Sawoo Ponorogo, Polisi Pastikan Bukan Korban Pembunuhan
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2021
  • Desember
  • 23
  • Tim Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO Turun ke Ponorogo Upaya Pemkab Patenkan Kesenian Reyog Ponorogo
  • Headline
  • Jelajah

Tim Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO Turun ke Ponorogo Upaya Pemkab Patenkan Kesenian Reyog Ponorogo

Gema Surya FM Kamis 23 Desember 2021 | 06:47 WIB
UNESCO Sugiri
Sugiri Sancoko saat memaparkan budaya kesenian Reyog Ponorogo di depan tim ICH UNESCO.(Foto/Yudi)

Pemerintah Kabupaten Ponorogo seakan tak pantang menyerah berjuang  mematenkan kesenian Reyog agar terdaftar di badan dunia UNESCO sebagai warisan tak benda. Bupati Sugiri Sancoko, mengundang tim Intangible Cultural Heritage (ICH) UNESCO untuk berkunjung ke Ponorogo  melakukan riset dan penilaian soal Reyog. Targetnya tahun 2023 impian itu bisa terwujud. Rencananya naskah Reyog Ponorogo dikirimkan ke UNESCO pada bulan Maret tahun mendatang.

Lebih lanjut orang nomor satu di Pemkab itu mengatakan, syarat untuk terdaftar ke UNESCO memang sangat detail, mulai bagaimana Reyog itu sudah menjadi budaya hingga berdampak perekonomian bagi masyarakat. Termasuk resolusi bahan baku Reyog itu sendiri. Untuk itu, agar dapat memenuhi selera UNESCO, maka dihadirkan tim ahli dalam merumuskan hal ini.

Sementara itu Dr. Harry Waluyo, facilitator of ICH UNESCO in the Asia-Pacific Region usai acara pemaparan di aula Bappeda menjelaskan, perlu komitmen bersama agar kesenian Reyog Ponorogo bisa terdaftar dalam warisan tak benda UNESCO. Yang menjadi kendala memang, burung merak dan kulit harimau sebagai bahan baku Reyog yang dilindungi. Namun nantinya bisa  disiasati dengan kulit hewan lain dan penangkaran burung merak. (yd/rl) 

About the Author

Gema Surya FM

Author

View All Posts
Bagikan :
        

Post navigation

Previous: Jalur Penghubung Kecamatan Sooko dan Pudak Rusak Parah, Warga Urunan Perbaiki Jalan
Next: Terancam Molor Proyek Pembangunan Pendestrian Trotoar Jendral Sudirman Diperpanjang

Related Stories

88888
  • Jelajah

Miftahul Rahman, Kepala MIM Prestisius, Sebelum Mengajar Masih Sempat Mencari Ikan di Sungai untuk Dijual

Gema Surya FM Selasa 25 November 2025 | 13:47 WIB
8686
  • Jelajah

BPBD Akan Bangunkan Rumah Bagi Warga Terdampak Longsor Wagir Kidul Pulung

Gema Surya FM Selasa 25 November 2025 | 14:07 WIB
7575
  • Jelajah

Masih Gelap Besaran UMK Ponorogo 2026, Disnaker Masih Tunggu Petunjuk Pusat dan Provinsi

Gema Surya FM Selasa 25 November 2025 | 13:32 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.