Solar Sulit Didapat, Bus AKAP Sering Terlambat Masuk Terminal Seloaji

Sulitnya mendapatkan solar juga berdampak pada angkutan umum khususnya bus, baik Antar Kota Dalam Provinsi (AKDP) maupun Antar Kota Antar Provinsi ( AKAP). Mereka harus mengantri untuk memperoleh solar bahkan hingga 1 jam. Kadang juga harus pindah ke SPBU lainnya untuk memperoleh solar. Sehingga berdampak pada waktu kedatangan di terminal Seloaji Ponorogo yakni molor 1 hingga 2 jam. 


Kristian sopir bus PO Gunung Harta jurusan Ponorogo – Jakarta mengakui sulit mencari solar apalagi masuk daerah Jawa Tengah. Dirinya harus pindah- pindah SPBU untuk mengisi solar. Lanjut lelaki 34 tahun warga Wonogiri tersebut kalau pun dapat solar dibatasi pembeliannya yakni 200 ribu hingga 300 ribu. Padahal sekali berangkat membutuhkan solar senilai 1 juta rupiah untuk sekali perjalanan. Masih kata Kristian, untuk wilayah Jakarta sendiri tidak begitu sulit mengisi solar.

Hal yang sama juga dikatakan Sadiyono sopir PO Restu jurusan Ponorogo – Surabaya – Malang, perusahaannya terpaksa tidak memberangkatkan 5 unit armada busnya karena tidak memperoleh solar. Dirinya pun saat membawa penumpang dari Surabaya ketika mencari solar di KM 725 tol Madiun- Surabaya ternyata sudah habis. 

Akhirnya dirinya baru memperoleh solar di Caruban. Belinya pun dibatasi senilai 300 ribu itu pun harus antri hingga 1 jam. Padahal masih kata lelaki asal Malang tersebut, saat di SPBU kendaraan angkutan umum juga tidak memperoleh prioritas tanpa harus mengantri. Pihaknya berharap stok solar kembali aman, sehingga tidak perlu ada antrian lagi dan kesulitan mencari solar.