
Tak lama lagi, Ngebel tak hanya dikenal dengan buah duriannya, namun juga madu. Warga di Desa Ngebel kini mulai mengembangkan budidaya madu klanceng, madu yang dihasilkan lebah tanpa sengat (Trigona).
Madu klanceng memiliki cita rasa khas cenderung asam dan tekstur lebih encer dibanding madu biasa karena kadar airnya lebih tinggi. Selain itu, madu ini dikenal memiliki banyak khasiat kesehatan seperti kandungan antioksidan tinggi, bersifat antibakteri, membantu meningkatkan imunitas tubuh, hingga berpotensi membantu penyakit seperti diabetes dan jantung.
Salah satu peternak madu klanceng asal Ngebel, Mujiono, mengatakan bahwa pihaknya kini mendapat pendampingan dari Dinas Kehutanan. Menurutnya, usaha madu klanceng sebenarnya sudah ada di masyarakat sejak tahun 2016.
“Dulu waktu mulai hanya punya beberapa stub atau rumah lebah saja. Tapi sekarang sudah banyak yang ikut menekuni, terutama anak-anak muda. Ternyata luar biasa, setiap tahun bisa menghasilkan belasan juta rupiah,” ungkap Mujiono, Senin (27/10/2025).
Ia menjelaskan, budidaya lebah klanceng tidak hanya menguntungkan secara ekonomi, tetapi juga memberikan manfaat bagi lingkungan.
“Lebah klanceng ini bantu penyerbukan tanaman buah di sekitar sini. Jadi selain dapat madu, tanaman warga juga ikut subur,” ujarnya.
Menurutnya, lebah klanceng memiliki keunggulan lain karena tidak menyengat, sehingga aman saat proses panen. Hanya saja, karena ukuran tubuhnya sangat kecil, produksi madu juga terbatas.
“Produksinya tidak banyak, makanya harganya tinggi. Satu liter bisa mencapai Rp800 ribu,” tambahnya.
Budidaya dilakukan di berbagai tempat seperti hutan, kebun, hingga pekarangan rumah. Prosesnya pun relatif mudah karena lebah bisa mencari makan sendiri dari bunga-bungaan alami.
Langkah budidaya meliputi pemilihan lokasi yang sesuai, penyiapan kotak koloni, pemindahan koloni dari alam atau bibit beli, hingga pemantauan dan panen setiap tiga sampai empat bulan sekali.
Mujiono menambahkan, keberhasilan budidaya madu klanceng sangat bergantung pada ketekunan peternak.
“Yang penting telaten dan rajin mengamati kondisi lebahnya. Kalau dirawat baik, hasilnya juga bagus,” pungkasnya.



