Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • BPBD Akan Bangunkan Rumah Bagi Warga Terdampak Longsor Wagir Kidul Pulung
  • Miftahul Rahman, Kepala MIM Prestisius, Sebelum Mengajar Masih Sempat Mencari Ikan di Sungai untuk Dijual
  • Masih Gelap Besaran UMK Ponorogo 2026, Disnaker Masih Tunggu Petunjuk Pusat dan Provinsi
  • Sudah Membaik, Dua Orang Ibu yang Sempat Dirawat di Puskesmas Pasca Musibah Bencana Tanah Longsor Wagir Kidul Pulung
  • Terkuak, Identitas Kerangka Manusia di Kawasan Hutan Desa Temon Sawoo Ponorogo, Polisi Pastikan Bukan Korban Pembunuhan
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2025
  • September
  • 24
  • Cerita PMI Ponorogo yang Bekerja di Hong Kong Hadapi Badai Topan Ragasa
  • Jelajah

Cerita PMI Ponorogo yang Bekerja di Hong Kong Hadapi Badai Topan Ragasa

Gema Surya FM Rabu 24 September 2025 | 12:19 WIB
AS

Badai Topan Ragasa yang mulai melanda kawasan Asia sejak Selasa, 23 September 2025, telah menghantam Filipina sebelum akhirnya bergerak menuju Taiwan, Hong Kong, Makau, hingga Provinsi Guangdong di China. Dampak badai yang cukup besar membuat otoritas setempat meningkatkan kewaspadaan.

Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di Hong Kong juga mengeluarkan imbauan resmi kepada seluruh WNI agar memprioritaskan keselamatan diri. Mereka diminta menghindari aktivitas luar ruangan yang berisiko membahayakan serta menaati arahan dan protokol yang dikeluarkan pemerintah setempat.

Ruli, seorang Pekerja Migran Indonesia asal Desa Gelang Lor, Kecamatan Sukorejo, Ponorogo, yang sudah enam tahun tinggal di wilayah Tuen Mun, New Territories, Hong Kong, membagikan pengalamannya saat badai menerjang. Menurutnya, warga diminta tidak keluar rumah dengan kondisi cuaca ekstrem ini. Bahkan sejumlah aktivitas, termasuk sekolah, diliburkan. Hanya pekerja di layanan publik, seperti rumah sakit, kepolisian, dan penyapu jalan, yang tetap bekerja.

Sebagai asisten rumah tangga, Ruli tetap bekerja di dalam rumah majikannya. Ia menjelaskan bahwa sejak adanya peringatan dini dari Hong Kong Observatory, ia dan warga lainnya sudah mempersiapkan kebutuhan bahan makanan dalam jumlah cukup agar tidak kesulitan ketika badai semakin buruk.

Ia mengaku tidak terlalu panik meski kondisi kali ini cukup mengkhawatirkan. Pasalnya, badai tropis memang rutin melanda Hong Kong setiap tahun, biasanya antara bulan Mei hingga November. Namun Ruli menegaskan bahwa Topan Ragasa tahun ini adalah yang terburuk, karena levelnya sudah mencapai kategori 10, level tertinggi dalam skala peringatan badai di Hong Kong.

About the Author

Gema Surya FM

Author

View All Posts
Bagikan :
        

Post navigation

Previous: Produksi Kentang Pudak Belum Mampu Penuhi Kebutuhan Pasar Ponorogo
Next: Operasi Tumpas Narkoba Semeru 2025, Polres Ponorogo Amankan 11 Pengedar, 2 Pelaku Perempuan

Related Stories

88888
  • Jelajah

Miftahul Rahman, Kepala MIM Prestisius, Sebelum Mengajar Masih Sempat Mencari Ikan di Sungai untuk Dijual

Gema Surya FM Selasa 25 November 2025 | 13:47 WIB
8686
  • Jelajah

BPBD Akan Bangunkan Rumah Bagi Warga Terdampak Longsor Wagir Kidul Pulung

Gema Surya FM Selasa 25 November 2025 | 14:07 WIB
7575
  • Jelajah

Masih Gelap Besaran UMK Ponorogo 2026, Disnaker Masih Tunggu Petunjuk Pusat dan Provinsi

Gema Surya FM Selasa 25 November 2025 | 13:32 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.