
Tamar Mahara, Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dispertahankan, saat ditemui Gema Surya pada Kamis (18/9/25).
Keluhan petani di wilayah Sukorejo yang mengaku masih kesulitan mendapatkan pupuk bersubsidi mendapat tanggapan dari Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (Dispertahankan) Kabupaten Ponorogo.
Kepala Bidang Prasarana dan Sarana Pertanian Dispertahankan, Tamar Mahara, menegaskan bahwa tidak ada kelangkaan pupuk bersubsidi di Ponorogo. Jika ada petani yang mengaku kesulitan mendapatkannya, ia meminta segera melapor ke petugas di lapangan atau langsung ke kantor Disperta.
“Kami siap melakukan diskusi sekaligus menelusuri penyebab adanya laporan kelangkaan di wilayah tersebut. Bisa jadi petani tidak mendapatkan alokasi karena tidak masuk dalam kelompok tani,” terang Tamar.
Menurutnya, untuk mendapatkan alokasi pupuk subsidi harus melalui prosedur dan persyaratan yang ditetapkan, salah satunya menjadi bagian dari kelompok tani agar distribusi lebih mudah karena harus ada Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK).
Di Ponorogo, alokasi pupuk bersubsidi tidak hanya diperuntukkan bagi lahan pertanian, tetapi juga untuk petani penggarap hutan yang memiliki jatah tersendiri. Bahkan karena penyerapannya bagus, tahun ini sudah tiga kali dilakukan realokasi.
Tamar juga menanggapi laporan petani yang menyebut tidak ada penyaluran pupuk sama sekali di Sukorejo selama dua bulan terakhir. Ia menegaskan, fakta di lapangan berbeda dengan klaim tersebut.
“Untuk wilayah Sukorejo, SK alokasi tahun 2025 menetapkan NPK bersubsidi sebanyak 1.782 ton. Selama tiga bulan terakhir sudah ada penyaluran, yakni Juni 218 ton, Juli 116 ton, dan Agustus sekitar 77 ton. Artinya, penyaluran NPK bersubsidi mencapai 70 persen,” jelasnya.
Hal yang sama berlaku untuk pupuk urea dengan alokasi 2.904 ton. Pada Juni telah tersalur sekitar 378 ton, Juli 258 ton, dan Agustus 141 ton. Sementara pupuk organik dengan alokasi 1.670 ton, sudah terserap sebanyak 630 ton.
Sebelumnya, kalangan petani di Sukorejo mempertanyakan klaim Dispertahankan Ponorogo yang menyebut ketersediaan pupuk bersubsidi aman hingga akhir tahun. Pasalnya, hingga kini mereka masih merasa kesulitan mendapatkan pupuk, bahkan dalam dua bulan terakhir tidak mengetahui keberadaannya.