Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • BPBD Akan Bangunkan Rumah Bagi Warga Terdampak Longsor Wagir Kidul Pulung
  • Miftahul Rahman, Kepala MIM Prestisius, Sebelum Mengajar Masih Sempat Mencari Ikan di Sungai untuk Dijual
  • Masih Gelap Besaran UMK Ponorogo 2026, Disnaker Masih Tunggu Petunjuk Pusat dan Provinsi
  • Sudah Membaik, Dua Orang Ibu yang Sempat Dirawat di Puskesmas Pasca Musibah Bencana Tanah Longsor Wagir Kidul Pulung
  • Terkuak, Identitas Kerangka Manusia di Kawasan Hutan Desa Temon Sawoo Ponorogo, Polisi Pastikan Bukan Korban Pembunuhan
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2025
  • Agustus
  • 25
  • Proyek Normalisasi Aliran Irigasi Waduk Bendo, Bikin Petani Kelabakan
  • Jelajah

Proyek Normalisasi Aliran Irigasi Waduk Bendo, Bikin Petani Kelabakan

Gema Surya FM Senin 25 Agustus 2025 | 11:55 WIB
Bukan hanya di wilayah Wonoketro, Jetis. Beberapa wilayah juga terdampak karena normalisasi waduk. Salah satunya di Sambit, mereka akhirnya menggunakan sumur dangkal. (Foto/Dok. Gema Surya)

Bukan hanya di wilayah Wonoketro, Jetis. Beberapa wilayah juga terdampak karena normalisasi waduk. Salah satunya di Sambit, mereka akhirnya menggunakan sumur dangkal. (Foto/Dok. Gema Surya)

Sejumlah petani di wilayah selatan Ponorogo dibuat kalang kabut dengan proyek normalisasi aliran irigasi Waduk Bendo.

Pasalnya, proyek itu dilakukan saat petani mulai tanam padi yang notabene sangat membutuhkan air. Sementara dengan adanya kegiatan normalisasi itu, aliran air mandek.

Seperti disampaikan Ahmad Tobroni, salah satu petani di Desa Wonoketro, Jetis, Ponorogo, sejak kemarin tidak lagi ada air dari Waduk Bendo yang mengalir sehingga petani kebingungan.

“Apalagi itu kok kabarnya proyek normalisasinya akan dilakukan sampai tiga bulan,” tambah Ahmad Tobroni.

Dijelaskan, bagi petani yang punya banyak modal tidak masalah, yakni menggunakan pompa diesel berbahan bakar solar untuk pengairannya.

Namun bagi yang tidak punya uang lebih, biaya yang dikeluarkan cukup banyak, yakni Rp20 ribu per jamnya untuk sewa diesel.

Sebenarnya, proyek tersebut tidak akan memakan korban apabila air tetap bisa dialirkan pada malam hari, sedangkan siang hari dihentikan untuk kelancaran pengerjaan normalisasi.

Ironisnya, apa yang dikeluhkan petani sudah disampaikan dan belum ada tindak lanjut sehingga mereka meminta kalangan wakil rakyat peduli turun tangan. (rl/ab) 

About the Author

Gema Surya FM

Author

View All Posts
Bagikan :
        

Post navigation

Previous: Barcode Pertamina Dipakai Orang Lain, Pelanggan Disarankan Lakukan Sanggahan atau Refresh Kode QR
Next: Mulai Bermekaran Tabebuya dan Asoka di Sejumlah Ruas Jalan di Kota Reog, Vibes-nya Jadi Mirip Jepang

Related Stories

88888
  • Jelajah

Miftahul Rahman, Kepala MIM Prestisius, Sebelum Mengajar Masih Sempat Mencari Ikan di Sungai untuk Dijual

Gema Surya FM Selasa 25 November 2025 | 13:47 WIB
8686
  • Jelajah

BPBD Akan Bangunkan Rumah Bagi Warga Terdampak Longsor Wagir Kidul Pulung

Gema Surya FM Selasa 25 November 2025 | 14:07 WIB
7575
  • Jelajah

Masih Gelap Besaran UMK Ponorogo 2026, Disnaker Masih Tunggu Petunjuk Pusat dan Provinsi

Gema Surya FM Selasa 25 November 2025 | 13:32 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.