Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Dua PMI yang Bekerja di Taipo Hongkong Tidak bisa Dihubungi Keluarga Sejak Tragedi Kebakaran Apartemen
  • Harga Kacang Oven Ikut Naik, Pedagang Sate Ayam Ponorogo Sambat
  • 88.585 Warga Miskin di Ponorogo Akan Terima Bantuan Beras dan Minyak Goreng
  • Namanya Sering Dicatut untuk Tipu-Tipu, Plt Bupati Lisdyarita Minta OPD Cross Check Langsung ke Dirinya
  • Kejari Ponorogo Musnahkan Puluhan Ribu BB yang Sudah Inkracht, Ada Narkotika Hingga HP
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2025
  • Agustus
  • 11
  • Pendapat Pengamat Politik Ponorogo Terkait Fenomena Pengibaran Bendera One Piece di Moment Hari Kemerdekaan RI
  • Jelajah

Pendapat Pengamat Politik Ponorogo Terkait Fenomena Pengibaran Bendera One Piece di Moment Hari Kemerdekaan RI

Gema Surya FM Senin 11 Agustus 2025 | 12:00 WIB
OPO

Fenomena pengibaran bendera Jolly Roger, simbol bajak laut dari anime Jepang One Piece, pada momen Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke-80, menuai beragam tanggapan dari masyarakat. Tak terkecuali dari kalangan akademisi dan pengamat politik.

Salah satunya datang dari Ayub Dwi Anggoro, Ph.D, pengamat politik sekaligus Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Muhammadiyah Ponorogo (UMPO). Ia menilai pengibaran bendera tersebut bukan sebagai tindakan makar, melainkan bentuk ekspresi sosial dari generasi muda, khususnya Gen Z.

“Fenomena ini harus dilihat sebagai bentuk refleksi terhadap kondisi sosial dan politik saat ini. Bukan untuk ditanggapi dengan kekerasan atau intimidasi, melainkan dibuka ruang diskusi untuk menampung aspirasi masyarakat,” ujar Ayub saat diwawancarai di kampus UMPO.

Menurut Ayub, pengibaran bendera bajak laut ini merupakan bentuk protes simbolik atas ketidakpuasan terhadap kinerja pemerintah. Ia mengingatkan bahwa generasi muda saat ini memiliki cara unik dalam menyampaikan kritiknya.

“Mereka tidak sedang melakukan makar seperti yang dilakukan kelompok separatis atau organisasi terlarang. Ini adalah bentuk protes kreatif yang menunjukkan adanya keresahan,” jelasnya.

Ayub juga mengimbau agar pemerintah dan aparat penegak hukum tidak bertindak represif dalam merespons kejadian ini.

“Kalau dihadapi dengan cara-cara keras, justru berisiko menimbulkan gejolak yang lebih besar. Pendekatan persuasif dan dialog jauh lebih bijak dalam situasi seperti ini,” pungkasnya.

About the Author

Gema Surya FM

Author

View All Posts
Bagikan :
        

Post navigation

Previous: Aturan Mendapatkan Solar Diperketat Petani di Desa Wonoketro Pilih Tidak Tanami Lahan
Next: Satpol PP Tangkap Manusia Silver di Perempatan Jeruksing, Mengaku Tak Kuat Kerja karena Sakit

Related Stories

214
  • Jelajah

Dua PMI yang Bekerja di Taipo Hongkong Tidak bisa Dihubungi Keluarga Sejak Tragedi Kebakaran Apartemen

Gema Surya FM Jumat 28 November 2025 | 11:50 WIB
9898
  • Jelajah

Harga Kacang Oven Ikut Naik, Pedagang Sate Ayam Ponorogo Sambat

Gema Surya FM Jumat 28 November 2025 | 11:17 WIB
2123
  • Jelajah

Namanya Sering Dicatut untuk Tipu-Tipu, Plt Bupati Lisdyarita Minta OPD Cross Check Langsung ke Dirinya

Gema Surya FM Kamis 27 November 2025 | 14:05 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.