Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Pengantaran Terlambat, SDMT Ronowijayan Hentikan Sementara Program MBG
  • 76 Pemilih Warga Ponorogo Berusia di Atas 100 Tahun di Coktas
  • Sensasi Pecel Ayam Lodho, Inovasi Kuliner Khas Ponorogo
  • Galakkan Lagi Bahasa Jawa di Sekolah, untuk Pendidikan Karakter
  • Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2025
  • Agustus
  • 11
  • Kualitas Kopi Ponorogo Kurang Bagus, Sulit Masuk Kafe dan Warung Berkelas
  • Ekonomi Bisnis
  • Jelajah

Kualitas Kopi Ponorogo Kurang Bagus, Sulit Masuk Kafe dan Warung Berkelas

Gema Surya FM Senin 11 Agustus 2025 | 11:07 WIB
Ponorogo punya potensi besar tentang kopi, karena budaya masyarakatnya yang lekat dengan kopi. Namun cara yang tergesa dinilai membuat kualitas kopinya kurang baik. (Foto/Lukito)

Ponorogo punya potensi besar tentang kopi, karena budaya masyarakatnya yang lekat dengan kopi. Namun cara yang tergesa dinilai membuat kualitas kopinya kurang baik. (Foto/Lukito)

Kopi Ponorogo ternyata masih sulit masuk ke kafe-kafe ataupun warung berkelas karena kualitasnya kurang bagus.

Hal itu disampaikan Lukito Hari, Pengawas Mutu Hasil Perkebunan Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan (Dispertahankan), lantaran banyak petani melakukan petik buah kopi yang warnanya masih hijau di awal panen. 

Buah kopi yang dipetik saat masih hijau cenderung masih muda, memiliki biji yang pucat keputihan dan keriput,

“Ini tentu akan menghasilkan aroma dan rasa yang lemah saat diseduh,” kata Lukito.

Sebaliknya, buah kopi yang dipetik saat sudah berwarna merah akan menghasilkan biji kopi dengan kualitas yang lebih baik, aroma yang lebih kuat, dan rasa yang lebih kaya.

Adapun alasan petani memanen buah kopi yang masih hijau adalah karena ingin cepat mendapatkan uang.

“Padahal sebenarnya jika mau nunggu, ya keuntungan yang didapat akan lebih banyak lagi,” imbuhnya.

Selain itu, lanjut Lukito, jika petani memaksa petik hijau juga akan mempengaruhi produktivitas di tahun berikutnya.

Dijelaskan, Agustus merupakan panen raya kopi, di mana produksinya meningkat 20 persen dibanding sebelumnya karena faktor cuaca.

Sayangnya, produktivitas yang naik saat ini tidak diimbangi dengan kualitas karena petani yang masih suka memanen saat biji kopi masih hijau dan terbatasnya lantai jemur.

Kendati begitu, pihaknya terus melakukan edukasi bagi petani kopi untuk sesegera mungkin melakukan petik merah. (rl/ab) 

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Seru Gerak Jalan Emak-Emak di Kelurahan Kertosari Peringati HUT ke 80 Kemerdekaan RI
Next: Aturan Mendapatkan Solar Diperketat Petani di Desa Wonoketro Pilih Tidak Tanami Lahan

Related Stories

mbg
  • Headline
  • Jelajah

Pengantaran Terlambat, SDMT Ronowijayan Hentikan Sementara Program MBG

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 12:34 WIB
DPT
  • Jelajah

76 Pemilih Warga Ponorogo Berusia di Atas 100 Tahun di Coktas

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 11:57 WIB
Bhs jw
  • Jelajah

Galakkan Lagi Bahasa Jawa di Sekolah, untuk Pendidikan Karakter

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 11:49 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.