Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo
  • 3 Calon Dewas dan Direktur Perumda Sari Gunung Ikuti Wawancara Final, Bupati yang Putuskan
  • Overstay, Warga Malaysia RBH yang Tinggal di Wotan Pulung Dideportasi
  • Usai Kasus Pembunuhan di Pomahan, Warga Resah Pelaku ODGJ Tak Bisa Diproses Hukum
  • Bekali Ribuan Anak Putus Sekolah dengan Keterampilan, Dindik Ponorogo Siapkan Program PKK
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2025
  • Juni
  • 14
  • Banyak yang Gunakan Tebar Jala Jumlah Pemancing di Waduk Bendo Menurun
  • Jelajah

Banyak yang Gunakan Tebar Jala Jumlah Pemancing di Waduk Bendo Menurun

Gema Surya FM Sabtu 14 Juni 2025 | 10:11 WIB
Tebar

Aktivitas pencari ikan dengan cara menebar jala di Waduk Bendo, Desa Ngindeng, Kecamatan Sawoo, mulai menuai keluhan. Para pemancing menganggap kegiatan tersebut merusak ekosistem perikanan dan mengganggu kenyamanan mereka dalam mencari ikan.

Eko, salah satu anggota komunitas Mancing Mania Ponorogo, mengatakan bahwa keberadaan pencari ikan yang menggunakan jala telah menyebabkan jumlah pemancing menurun drastis. Ia menyebut para pemancing merasa dirugikan karena semakin sulit mendapatkan ikan di lokasi yang sering digunakan untuk menebar jala.

“Dengan banyaknya orang yang nyebar jala, pemancing jadi enggan datang. Ikan sudah susah dicari, kalah cepat sama yang pakai jala. Padahal, dulu banyak pemancing dari luar kota yang datang ke Waduk Bendo. Warung makan, persewaan perahu, semua ikut laris,” keluh Eko, Jumat (14/6/2025).

Eko menambahkan bahwa dampaknya terasa tidak hanya bagi para pemancing, tapi juga pelaku usaha di sekitar waduk. Menurutnya, keberadaan pemancing justru bisa memberikan nilai ekonomi tambahan bagi warga sekitar.

“Sekarang mereka pada pindah ke tempat lain karena susah dapat ikan di sini. Sayang banget. Harusnya ada aturan soal penggunaan jala. Misalnya, bikin zona larangan jala atau batasi ukuran jalanya,” tambahnya.

Ia juga menyarankan agar ada upaya pendidikan dan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya menjaga kelestarian ekosistem perikanan dan dampak buruk dari penggunaan jala tebar yang tidak selektif.

“Kita bukan melarang orang cari ikan, tapi tolong juga dipikir dampaknya. Ekosistem rusak, pemancing kabur, yang rugi semua,” pungkasnya.

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Ratusan Truk Angkutan Barang di Ponorogo Tercatat Over Dimensi
Next: Tekan Angka Perceraian PMI, Pemdes Bringinan Luncurkan “Gembok Katresnan”

Related Stories

fzs
  • Jelajah

3 Calon Dewas dan Direktur Perumda Sari Gunung Ikuti Wawancara Final, Bupati yang Putuskan

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:48 WIB
sd
  • Jelajah

Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:59 WIB
af
  • Jelajah

Overstay, Warga Malaysia RBH yang Tinggal di Wotan Pulung Dideportasi

Gema Surya FM Jumat 26 September 2025 | 12:06 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.