
Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di Kabupaten Ponorogo telah berjalan selama enam bulan di sejumlah sekolah. Meski memberikan manfaat besar bagi pemenuhan gizi anak, namun hasil evaluasi menunjukkan mayoritas siswa mulai merasa bosan dengan menu yang disajikan.
Hal ini disampaikan oleh Komandan Kodim 0802/Ponorogo, Letkol Inf. Dwi Soerjono, yang menilai perlu ada inovasi dalam pengolahan makanan tanpa mengabaikan kandungan gizinya.
“Kami mendapat laporan bahwa sebagian besar siswa mulai jenuh dengan menu yang itu-itu saja. Maka dari itu, perlu ada variasi menu agar anak-anak tetap antusias, namun tetap harus sesuai pedoman gizi seimbang,” ujar Letkol Dwi Soerjono.
Ia menekankan bahwa unsur gizi yang harus tetap dipenuhi meliputi karbohidrat, protein, vitamin, sayuran, serta ditambah dengan susu, sesuai dengan prinsip 4 sehat 5 sempurna.
Lebih lanjut, Letkol Dwi menjelaskan bahwa saat ini dapur MBG berada di bawah koordinasi Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG), dan melayani sebanyak 2.697 siswa dari 16 lembaga pendidikan, mulai jenjang TK hingga SMP serta Posyandu.
Setelah sempat terhenti sementara selama dua pekan karena proses penyelesaian administrasi, program MBG kembali digelar pekan lalu. Proses tersebut merupakan permintaan dari Badan Gizi Nasional (BGN) sebagai pihak pengawas teknis.
“Administrasi yang diminta oleh BGN sudah rampung. Maka program ini kita lanjutkan kembali demi mendukung tumbuh kembang anak-anak Ponorogo,” pungkas Letkol Dwi.