
Setelah periode peringatan dini tanggal 10 - 17 Mei. Ponorogo masih akan mengalami cuaca ekstrem di periode 18 hingga 27 Mei 2025. (Gema Surya/Yudi)
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Juanda mengeluarkan peringatan terkait potensi cuaca ekstrem yang terjadi di wilayah Jawa Timur (Jatim) pada periode 18 hingga 27 Mei 2025 di musim pancaroba.
Cuaca ekstrem ini diprakirakan meliputi hujan lebat disertai petir/kilat, angin kencang, hingga puting beliung, yang dapat menyebabkan bencana hidrometeorologi seperti banjir, tanah longsor, pohon tumbang, dan jalan licin.
“Ponorogo termasuk wilayah yang masuk dalam peringatan dini cuaca ekstrem, sehingga statusnya kewaspadaan dini,” kata Masun, Kepala Pelaksana BPBD, Senin (19/5/25).
Masih kata Masun, pihaknya meminta masyarakat yang tinggal di wilayah potensi longsor, misalnya Ngebel, Pudak, Sooko, Pulung, Sawoo, Sambit, Ngrayun, dan Slahung, untuk lebih waspada jika terjadi hujan dengan intensitas tinggi dan durasi lama karena berpotensi bencana longsor.
“Misalnya beberapa waktu lalu terjadi bencana longsor yang menimpa 12 rumah di Jrakah, Sambit, dan Desa Ngebel, Kecamatan Ngebel, akibat cuaca ekstrem ini,” jelasnya. (yd/rl/ab)