
Harga bahan pokok, khususnya telur ayam, mengalami penurunan setelah Hari Raya Idulfitri. Jika sebelumnya harga telur di tingkat konsumen mencapai Rp27 ribu hingga Rp28 ribu per kilogram, kini harganya turun menjadi sekitar Rp24 ribu hingga Rp25 ribu per kilogram.
Penurunan ini terjadi sejak sepekan terakhir pasca lebaran. Ahmad Syarbini, salah satu peternak telur ayam di Ponorogo, menyebutkan bahwa penurunan harga tersebut sudah diprediksi sebelumnya dan merupakan pola yang terjadi setiap tahun setelah lebaran.
“Setelah lebaran biasanya harga telur memang turun. Tahun ini juga sama seperti tahun lalu. Sekarang harga turun sekitar dua ribuan per kilo,” ujar Syarbini, Sabtu (12/4/2025).
Meski harga turun, namun permintaan telur ayam juga ikut menurun. Menurutnya, hal ini disebabkan masyarakat masih memiliki stok telur di rumah masing-masing, sehingga tidak banyak membeli di pasaran.
“Permintaan memang turun, karena masyarakat masih punya stok telur sisa lebaran. Ini juga jadi salah satu penyebab harga turun,” jelasnya.
Selain permintaan yang menurun, stok telur ayam saat ini pun tergolong melimpah. Para peternak masih memproduksi seperti biasa, namun distribusi tersendat karena daya beli konsumen menurun.
Dengan kondisi seperti ini, para peternak berharap harga bisa kembali stabil dalam waktu dekat seiring habisnya stok telur di rumah tangga dan kembali normalnya permintaan pasar.