
Para sopir dan crew angkutan pedesaan dan minibus di Terminal Seloaji mengaku kesulitan mencari penumpang. Pasalnya, penumpang yang turun rata-rata sudah dijemput oleh keluarganya. Padahal, Lebaran tinggal beberapa hari lagi.
Seperti disampaikan Jemadi, crew bus jurusan Ponorogo-Pacitan, banyak penumpang yang turun di Terminal Seloaji, khususnya dari bus jurusan Ponorogo-Surabaya. Hanya saja, ketika ditawari untuk naik angkutan, banyak yang menolak. Selain sudah dijemput keluarga, banyak juga yang memilih naik travel. Namun begitu, dirinya tidak putus asa dan dengan telaten menawari setiap penumpang yang datang di terminal karena memang sudah pekerjaannya.
Lelaki 61 tahun yang telah bekerja di dunia transportasi sejak 1985 ini mengungkapkan, kejayaan masa angkutan umum, khususnya minibus dan angkudes, terjadi di tahun 1997. Mulai meredup di tahun 2000-an ke atas.
Kondisi tersebut dibenarkan Purwanto, koordinator satuan pelayanan Terminal Seloaji, dimana antusiasme penumpang menggunakan angkudes dan mini bus sepi. Pihaknya memperkirakan, penyebab sepinya penumpang adalah dijemput oleh keluarga dan adanya travel.