Libur panjang Isra Mi’raj dan Imlek menjadi momen tepat bagi keluarga untuk mengajak anak-anak menikmati pengalaman baru. Salah satu destinasi yang menarik adalah wisata petik melon di Desa Kauman, Kecamatan Kauman, Ponorogo.
Riska Wahyu, pengunjung asal Slahung, mengungkapkan alasannya datang ke kebun melon bersama anak-anak. “Saya ingin liburan kali ini menjadi inspirasi bagi anak-anak untuk belajar menanam buah dan sayuran. Selain itu, buah melon sangat bermanfaat untuk kesehatan. Anak-anak juga senang karena mudah memetiknya, dan rasanya manis serta segar,” ujarnya.
Sementara itu, Widita Arawinda, pemilik kebun melon, menjelaskan bahwa kebunnya dipenuhi puluhan pot dengan dua varietas unggulan, yaitu Golden Kinasih (daging buah putih) dan Golden Luna (daging buah oranye). “Kami menanam melon sejak Agustus 2024 menggunakan sistem hidroponik. Pengunjung bisa langsung memetik buah melon dari pohonnya dan menikmati kesegarannya di tempat,” terang Widita.
Kebun melon seluas 270 meter persegi ini adalah wujud kecintaan Widita pada dunia hidroponik. Sebelumnya, ia bekerja sebagai kontraktor di salah satu BUMD di Surabaya. “Saya memutuskan untuk resign dan fokus bertani. Belajar semuanya secara otodidak lewat YouTube dan berdiskusi dengan komunitas,” tambahnya.
Selain bisa memetik langsung, pengunjung juga dapat membawa pulang melon dengan harga yang terjangkau, yakni Rp20 ribu per kilogram. Wisata petik melon ini tidak hanya menjadi hiburan keluarga tetapi juga edukasi tentang pentingnya bertani secara modern.