Peternak sapi yang ternaknya terserang Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) diharapkan telaten memberikan ramuan dari bahan alami seperti empon-empon daripada menggunakan obat-obatan kimia. Saran ini disampaikan oleh drh. Elin Pridiana, medic veteriner pertama di Puskeswan Mlarak, yang melihat tingkat kesembuhan lebih cepat dengan metode alami tersebut dibandingkan pemberian suntikan obat.
Menurut drh. Elin, pengalamannya menangani kasus PMK di wilayah Mlarak menunjukkan bahwa peternak yang telaten memberikan ramuan tradisional seperti kunyit, gula merah, kencur, jahe, temulawak, temu giring, temu hitam, dan temu putih mampu meningkatkan tingkat kesembuhan sapi hingga 80 persen.
“Ramuan ini bekerja meningkatkan sistem kekebalan tubuh sapi sehingga mampu melawan virus secara alami,” jelasnya.
Namun, keberhasilan penggunaan ramuan ini juga didukung oleh kebersihan kandang yang selalu terjaga steril.
“Jika kandang tidak bersih, efektivitas pengobatan akan menurun,” tambahnya.
Ia juga mengingatkan bahwa penggunaan suntikan obat secara berlebihan justru dapat melemahkan kondisi tubuh sapi. Sementara dengan ramuan empon-empon, sapi lebih sehat dan bertenaga untuk melawan infeksi.
Saat ini, data dari Kecamatan Mlarak mencatat sekitar 50 ekor sapi terjangkit PMK, dengan lima ekor dilaporkan mati. Meski demikian, drh. Elin menyatakan pihaknya masih memverifikasi apakah kematian tersebut disebabkan oleh PMK atau potong paksa.
Sebagai langkah antisipasi, Puskeswan Mlarak akan memberikan bantuan disinfektan kepada peternak untuk menyemprot kandang, guna mencegah penyebaran lebih lanjut.