Sejak dibukanya jalan tembus yang menghubungkan Dukuh Ngrambang, Desa Pondok Babadan, dengan Dukuh Sambikerep, Desa Babadan, Kabupaten Ponorogo, perekonomian warga setempat diyakini akan semakin berkembang. Jalan yang sebelumnya hanya berupa jalur setapak di tengah area persawahan, kini telah menjadi jalan berlapis paving dengan lebar 3 meter dan panjang 200 meter.
Kepala Desa Pondok Babadan, Suharto, menjelaskan bahwa keberadaan jalan ini mempermudah akses warga menuju fasilitas layanan publik seperti sekolah, kantor desa, dan layanan umum lainnya. “Dulu warga harus memutar jauh, sekarang hanya butuh beberapa menit saja untuk sampai,” ujarnya.
Pembangunan jalan ini merupakan bagian dari Program Pengembangan Infrastruktur Sosial Ekonomi Wilayah (PISEW) yang dicanangkan oleh Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR). Dengan alokasi dana sekitar Rp500 juta, proyek ini juga melibatkan swadaya masyarakat dalam proses pembebasan lahan milik warga.
Sebelum dibangun, jalan setapak ini hanya bisa dilalui kendaraan roda dua. Kini, jalur tersebut sudah ramai digunakan oleh kendaraan roda empat, memudahkan mobilitas warga sekaligus membuka peluang ekonomi baru.
Suharto berharap program serupa dapat kembali dilaksanakan di wilayahnya. “Tahun depan, kami berencana membuka jalan tembus lain yang menghubungkan Desa Pondok dengan Desa Japan Babadan. Jika terealisasi, dampaknya akan semakin besar bagi kesejahteraan warga,” tambahnya.
Dengan akses jalan yang lebih baik, potensi peningkatan aktivitas ekonomi, pendidikan, dan layanan sosial semakin terbuka. Jalan tembus ini diharapkan dapat mendorong pengembangan wilayah, mengurangi isolasi, serta menciptakan peluang baru bagi warga Desa Pondok Babadan dan sekitarnya.