Kegiatan fogging terus dilakukan di sejumlah Desa maupun Kelurahan di wilayah Ponorogo menyusul merebaknya kasus demam berdarah. Di Desa Bancar, Kecamatan Bungkal misalnya, Pemerintah Desa bersama warga dibantu TNI/Polri, melakukan pengasapan di 26 RT yang ada di Dukuh Duwet, Nglodo, dan Bancar pada Jumat 10 Januari 2025.
Nur Kholis Sekretaris Desa Bancar mengungkapkan bahwa langkah tersebut dilakukan karena sudah ada 20 warganya yang harus menjalani rawat inap di rumah sakit akibat gigitan nyamuk Aedes aegypti dalam dua pekan terakhir. Dari puluhan kasus tersebut, ada warga yang masih dirawat, tetapi ada juga yang sudah sembuh dan kembali beraktivitas.
“Sebelum dilakukan fogging, kami sudah mengadakan kerja bakti berupa pemberantasan sarang nyamuk (PSN) di lingkungan masing-masing,” kata Nur Kholis.
Menurutnya fogging ini dilakukan secara swadaya oleh warga, sementara alat disediakan oleh Desa dan obat-obatan berasal dari Puskesmas Bungkal. Meningkatnya kasus DBD di wilayahnya diduga akibat kurangnya kesadaran warga dalam menjaga kebersihan lingkungan. Saat pemeriksaan oleh petugas jumantik, masih ditemukan genangan air dan jentik-jentik nyamuk.
Kegiatan serupa juga dilakukan warga di Kelurahan Singosaren. Sri Budi Lestari, Lurah Singosaren, Kecamatan Jenangan, mengatakan bahwa fogging dilakukan di RT 03 RW 03 pada Jumat, 10 Januari 2025, setelah ada dua warganya yang terkena DBD.
“Kami menghimbau warga untuk menindaklanjutinya dengan gerakan PSN, karena fogging hanya membunuh nyamuk dewasa saja,” kata Sri Budi Lestari.