Skip to content
Gema Surya FM

Gema Surya FM

Inspiratif, Akurat

Berita Terkini

  • Pengantaran Terlambat, SDMT Ronowijayan Hentikan Sementara Program MBG
  • 76 Pemilih Warga Ponorogo Berusia di Atas 100 Tahun di Coktas
  • Sensasi Pecel Ayam Lodho, Inovasi Kuliner Khas Ponorogo
  • Galakkan Lagi Bahasa Jawa di Sekolah, untuk Pendidikan Karakter
  • Helm KYT Kyoto Raib di Teras Rumah Warga Bangunrejo Sukorejo
Primary Menu
  • Home
  • Station Info
    • Profile
    • Data Teknik
    • Tarif Iklan
  • News
  • Podcast
  • Live Stream
  • Kontak
ON AIR
  • Home
  • 2024
  • November
  • 28
  • Ratusan Hektar Tanaman Tembakau Layu Akibat Dari Terendam Air Banjir Puluhan Petani di Desa Tatung Balong Alami Kerugian
  • Jelajah

Ratusan Hektar Tanaman Tembakau Layu Akibat Dari Terendam Air Banjir Puluhan Petani di Desa Tatung Balong Alami Kerugian

Gema Surya FM Kamis 28 November 2024 | 10:30 WIB
EMBAKAU RUSAK
Puluhan petani tembakau di Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo harus gigit jari. (Foto/Istimewa)

Puluhan petani tembakau di Desa Tatung, Kecamatan Balong, Kabupaten Ponorogo harus gigit jari. Pasalnya ratusan hektar tanaman tembakau layu akibat dari terendam air banjir. Selain layu, curah hujan tinggi juga membuat sejumlah petani yang telah memanen dan merajang tembakau hasil panen juga kesulitan untuk melakukan penjemuran.

Dampaknya harga tembakau rajang pun anjlok drastis. Salah satu petani, Suyoto, mengatakan bahwa seluruh tanaman tembakaunya layu dan bisa dipastikan mati karena lahan sawahnya kini terendam air banjir. Dirinya pun terpaksa harus memanen dini seluruh daun tembakau miliknya.

Menurutnya tembakau rajang kualitas baik bisa dihargai mulai Rp 30.000 hingga Rp 50.000, namun untuk tembakau yang terendam banjir hanya dihargai maksimal Rp 15.000. Hal ini membuat sejumlah petani mengalami kerugian omset panen hingga separuh lebih.

Sementara itu, Kepala Desa Tatung, Kecamatan Balong, Rudi Sugiharto menjelaskan jika di desanya ada sekitar 120 hektar lahan pertanian yang ditanami tembakau.

Dimana separuhnya, atau sekitar 60 hektar tanaman tembakau belum dipanen seluruhnya. Rudi mengungkapkan besar petani tembakau di desanya masih memanen tiga hingga lima kali daun tembakau.

Dimana daun tembakau kualitas terbaik justru ada di daun paling atas dan memiliki harga paling mahal. Meskipun harus mengalami kerugian, namun sejumlah petani terpaksa harus memanen dengan kualitas daun tembakau yang rendah.

Petani di desanya juga kesulitan untuk melakukan pengeringan tembakau rajang karena terbatasnya panas matahari akibat musim hujan yang datang lebih awal.

Bagikan :
        

Continue Reading

Previous: Pemkab Siap Berikan Ganti Rugi Lahan Pertanian yang Kena Sampah TPA Mrican
Next: Amankan Pilkada, 30 Anggota Brimob Polda Jatim Diperbantukan di Ponorogo

Related Stories

mbg
  • Headline
  • Jelajah

Pengantaran Terlambat, SDMT Ronowijayan Hentikan Sementara Program MBG

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 12:34 WIB
DPT
  • Jelajah

76 Pemilih Warga Ponorogo Berusia di Atas 100 Tahun di Coktas

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 11:57 WIB
Bhs jw
  • Jelajah

Galakkan Lagi Bahasa Jawa di Sekolah, untuk Pendidikan Karakter

Gema Surya FM Sabtu 27 September 2025 | 11:49 WIB

Dengarkan siaran Gema Surya FM melalui live streaming dan simak berita-berita terkini Kabupaten Ponorogo dan sekitarnya
  • Profile
  • News
  • Tarif Iklan
  • Live Streaming
  • Pedoman Media Siber
  • Kontak
  • Babadan
  • Badegan
  • Balong
  • Bungkal
  • Jambon
  • Jenangan
  • Jetis
  • Mlarak
  • Kauman
  • Ngebel
  • Ngrayun
  • Ponorogo
  • Pulung
  • Sambit
  • Sawoo
  • Sampung
  • Siman
  • Slahung
  • Sooko
  • Sukorejo
Copyright © All rights reserved. | MoreNews by AF themes.