80% Tanaman Tembakau di Purworejo Balong Mati Akibat Hujan
Sempat tersenyum menikmati hasil panen yang harga dan kualitasnya bagus, kini petani tembakau di desa Purworejo Balong Ponorogo kelimpungan. Bagaimana tidak, hujan yang mengguyur selama beberapa hari terakhir, mengancam tanaman tembakau belum dipanen.
Saat ini setidaknya terdapat 20% tanaman tembakau yang belum dipanen dari luasan lahan sekitar 140 hektar. Seperti disampaikan Didik Subagyo Kepala Desa Purworejo, Balong, kini petani harus dihadapkan dengan tanaman tembakau yang mati.
80% Tanaman Tembakau di wilayahnya mati akibat hujan yang mengguyur secara kontinu. Lahan persawahan tergenang air hujan dan menyebabkan tanaman layu kemudian mati.
Kalaupun ada yang sudah dipanen, petani juga dihadapkan dengan masalah pengeringan tembakau yang biasanya mengandalkan matahari. Harga tembakau yang sebelumnya mencapai Rp50.000 ribu turun menjadi Rp25.000-30.000 saja.