HeadlineJelajah

Batik Ciprat Desa Karangpatihan Balong Semakin Banyak Peminatnya

Batik ciprat karya tuna grahita di Karangpatihan Balong semakin berkembang pesat. Seperti yang dikatakan Eko Mulyadi Kepala Desa Karangpatihan Balong penjualan batik ciprat tersebut sampai di kota-kota lainnya seperti, Bali dan Kalimantan. Bahkan teranyar batik ciprat dibeli oleh orang Jakarta.

Pemberdayaan batik ciprat sendiri bukan di lakukan secara instans namun sudah dilakukan sejak 2016, yang artinya hampir sekitar 7 tahun. Menurutnya pemilihan batik ciprat ini, karena pembuatannya cukup mudah pasalnya warga kampung yang mengalami keterbatasan. Biasanya produksi dilakukan by order, tetapi juga ada yang di stok.

Lanjut Eko harga 1 lembar dengan lebar 215 cm panjang 115 cm adalah Rp180 ribu Ini merupakan harga termurah yang dibandrol. Dalam pemberdayaan ini pihaknya bekerja sama dengan kampus-kampus besar di Indonesia. Bahkan ada yang dari Inggris.

Dulu juga sempat dikunjungi oleh pihak dari universitas di Inggris. Hanya saja, dalam pemasarannya terdapat kekurangan yaitu belum mampu bersaing dengan perusahaan besar. Selain batik ciprat, juga terdapat pemberdayaan terkait pembuatan keset, ternak ayam, ternak kambing, dan ternak ikan. Ini menjadi sumber pendapatan bagi mereka.